Polisi Akan Temui Korban di Bali, Berikut 5 Fakta Pelecehan saat Rapid Test di Bandar Soetta

- 21 September 2020, 11:39 WIB
ILUSTRASI pelecehan seksual, pemerkosaan.*
ILUSTRASI pelecehan seksual, pemerkosaan.* /ANTARA//Antara

 

PR INDRAMAYU - Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan viralnya aksi pelecehan seksual, yang dilakukan oleh dokter pemeriksa rapid test di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Kasus tersebut berhasil diungkap oleh akun Twitter @listongs, itu membuat sejumlah pihak dari Dokter Tirta hingga PT Kimia Farma dan Angkasa Pura, harus turun tangan.

Petugas kepolisian pun akan menemui korban yang kini sedang di Bali. Berikut kami ulas 5 fakta pelecehan saat rapid test di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Juga: Amplop Beracun Mematikan Teror Tempat Trump Bekerja

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul artikel sebelumnya "5 Fakta Pelecehan saat Rapid Test di Bandara Soetta, Polisi akan Temui Korban hingga Tak Ada di KKI"

1. Korban akan Terbang ke Nias, Dilecehkan di Terminal 3 Soetta

Korban berinisial LHI menceritakan kejadian tersebut pada Jumat 18 September 2020.

Pemilik akun Twitter @listongs ini akan melakukan perjalanan dari Jakarta ke Kabupaten Nias, Sumatera Utara (Sumut).

Baca Juga: Kondisi Terkini Menag Fachrul Razi Pasca 4 Hari Lalu Dinyatakan Positif Covid-19

Prosedur rapid test dijalaninya seperti biasa, namun ternyata hasil pengetesan menurut pelaku ialah positif.

Jika positif, korban barang tentu tak boleh bepergian. Akan tetapi, pelaku menawarkan pemalsuan hasil rapid test.

Tawaran diterima, tetapi pelaku terus mengikuti korban sampai ke dekat gerbang keberangkatan.

Baca Juga: Bikin Heboh dan Penasaran Warga, Suara Dentuman Terjadi Dilangit Jakarta

Di sana, pelaku melecehkan korban, mulai dari mencium hingga meraba-raba. Korban mengaku tak bisa melawan sampai dipanggil untuk masuk pesawat.

Setelah berpisah, korban mengaku terus-terusan dihubungi oleh pelaku lewat aplikasi WhatsApp.

2. Namanya Tidak Ada di Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)

Mendengar viralnya kabar ini, Dokter Tirta turun tangan dengan membantu memverifikasi keberadaan pelaku yang mengaku sebagai dokter.

Baca Juga: Hotman Paris Akhirnya Bela Jerinx SID soal Pasal yang Menjeratnya

Setelah dicek ke situs Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), dr. Tirta tak menemukan nama pelaku.

3. Pelaku Ternyata Dokter Koas yang Nonaktif

Ia pun menelusuri lebih lanjut dan menemukan pelaku adalah mahasiswa kedokteran tahun 2015 berdasarkan pangkalan data Dikti.

Baca Juga: Peringati 100 Tahun Kedatangan Orang Korea, Ini Kata Wapres Soal Tren K-Pop di Indonesia

Statusnya sudah lulus dari sekolah kedokteran dan seharusnya masing menjalani koas.

Data ini pun menunjukkan yang bersangkutan saat ini sedang nonaktif.

Korban pun membenarkan bahwa pelaku sebenarnya baru lulus S.Ked dan belum resmi menjadi dokter.

Baca Juga: Dipastikan Mundur dari Ajang Piala Uber-Thomas, Indonesia Tetap Berlaga di Kejuaraan Seri Asia

4. Penyelenggara Rapid Test di Bandara Soetta Angkat Bicara

PT Kimia Farma Diagnostika selaku penyedia rapid test mengatakan pihaknya akan membawa pelaku ke ranah hukum jika benar-benar melakukan tindak pelecehan terhadap korban.

Adapun PT Angkasa Pura II (Persero) menyesalkan kejadian ini dan akan mendukung proses penyelidikan termasuk pengecekan CCTV.

Baca Juga: Fakta Baru Kasus Mutilasi Kalibata, Pelaku Sempat Tidur Bersama Jasad Korban Dengan Alasan ini

5. Polisi akan Temui Korban di Bali

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJNews, korban sampai saat ini tak membuat laporan karena sedang sibuk bekerja di Bali.

Oleh karena itu, Petugas Polres Bandara Soetta akan menemui korban langsung di sana demi menuntaskan kasus tersebut.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x