Pakar Kesehatan: Jangan Bosan Ingatkan Masyarakat Pakai Masker

- 19 September 2020, 09:21 WIB
Ilustrasi memakai masker/ Candid_Shots / Pixabay
Ilustrasi memakai masker/ Candid_Shots / Pixabay /

PR INDRAMAYU - Masih banyak masyarakat yang belum sadar dalam penggunaan masker, perlu adanya kampanye bersama di setiap lapisan masyarakat, agar penggunaan masker dapat betul-betul dilaksanakan dengan tertib, demi kesehatan bersama dimasa pandemi Corona.

Sebagaimana dikatakan Pakar Kesehatan Masyarakat  Ede Surya Darmawan, bahwa  pemakaian masker merupakan tindakan proteksi bagi diri sendiri. 

Ia mengatakan mensosialisasikan penggunaan masker sebagai tindakan proteksi, maka simpul-simpul masyarakat harus berperan.

Baca Juga: Alasan Warga Kalinusu Brebes Akan Maksimal Bergotong Royong Bangun Jalan Hingga Selesainya TMMD

"Ketua RT, RW, Lurah, nah itu harus menjadi channel, begitu juga dengan ibu PKK dan karang taruna," kata Ede dalam dialog publik yang disiarkan melalui YouTube BNPB, Jumat 18 September 2020, dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari RRI.

Ede menambahkan tidak hanya perangkat lingkungan, tokoh-tokoh agama juga diberdayakan untuk memberikan kampanye penggunaan masker kepada masyarakat sekitar. 

Menurut Ede, kunci kampanye masker adalah tidak bosan-bosan untuk terus mengingatkan masyarakat. 

Baca Juga: Cerita Persalinan Irish Bella Dipercepat Hingga Ammar Umumkan Nama sang Anak, Unik ada Angkanya!

"Jangan bosan. Nanti kalau bosan kita kalah bosan sama masyarakat. Masyarakat bosan pakai masker, malah kasus meningkat. Saya kira ini yang harus disampaikan secara terus menerus, karna jangan sampai nanti dokter Agus dan dokter paru lainnya yang kerepotan di rumah sakit memberikan pelayanan," tandasnya.

Ede juga menyoroti persoalan vaksin yang sedang dikembangkan saat ini. Dia menyatakan vaksin Covid-19 membutuhkan proses yang cukup lama. 

"Yang harus dipahami, vaksin memang upaya untuk membangun imunitas tubuh melalui program vaksinasi, tapi dalam prosesnya pengembangan vaksin tidak semua berhasil. Kita tidak mengharapkan vaksin Covid-19 gagal, tapi uji coba juga butuh waktu," jelasnya. 

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Kurang Tidur Dapat Menggandakan Risiko Kematian

Ede mengatakan, apabila vaksin yang tengah dikembangkan tersebut selesai Februari, maka itu baru menyelesaikan satu proses saja. Sebab, setelah itu masih ada proses lainnya seperti review, perizinan, sampai bisa diproduksi secara massal.

"Untuk produksi banyak mencapai 80% penduduk Indonesia sama dengan 200 juta, itu juga butuh waktu, paling cepat pertengahan tahun depan dan belum tentu kita dapat duluan. Karena pasti yang dokter, petugas medis diprioritaskan, karena mereka yang terus menerus berhadapan dengan pasien," kata Ede.

Jika menunggu vaksin, kata Ede, maka bisa diperhitungkan berapa banyak lagi kasus Covid-19 di Tanah Air akan bertambah.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x