Alasan Warga Kalinusu Brebes Akan Maksimal Bergotong Royong Bangun Jalan Hingga Selesainya TMMD

- 18 September 2020, 22:06 WIB
WARGA siap untuk ikut kerja bakti membantu TNI yang mulai membangun jalan, talud dan gorong-gorong.
WARGA siap untuk ikut kerja bakti membantu TNI yang mulai membangun jalan, talud dan gorong-gorong. /DOK. KODIM 0713 BREBES/

PR INDRAMAYU - Bersamaan dengan pelaksanaan Pra TMMD Reguler ke-109 Kodim 0713 Brebes di Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, para petani setempat masih terlihat dalam kegiatan berladang.

Namun demikian, mereka menyatakan akan membagi waktunya untuk ikut kerja bakti membantu TNI yang mulai membangun jalan, talud dan gorong-gorong.

Seperti dikemukakan oleh Dahlan (68), petani asal Dukuh Karanganyar RT. 02 RW. 01, Kalinusu, dirinya berladang karena bukan jadwal RT nya untuk ikut bekerja bakti.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Kurang Tidur Dapat Menggandakan Risiko Kematian

“Kami tentu saja akan meluangkan waktu untuk bisa ikut gotong royong membantu TNI yang sedang membuka dan membangun jalan dari Dukuh Karanganyar menuju Dukuh Kedung Kandri yang selama ini terisolir dari dukuh-dukuh lainnya di Kalinusu,” tegasnya.

Menurutnya, pembagian waktu kerja bakti oleh pihak desa, yaitu shift pagi dan siang, sangat tepat sehingga membuat warga dapat maksimal untuk kerja bakti. Itu karena, selain membantu TNI, dapur harus terus mengepul.

“Dengan dibangunnya jalan menuju sawah dan ladang, serta ke pedukuhan Kedung Kandri, akan sangat meningkatkan kesejahteraan para petani, namun anak-anak Kedung Kandri akan lebih semangat untuk bersekolah sampai jenjang SMP atau bahkan tamat SMA,” imbuhnya.

Baca Juga: Arief Budiman Ketua KPU RI Dinyatakan Positif Covid-19 Tanpa Gejala Apapun

Dahlan juga yakin, jika jalan TMMD itu rampung dibangun, harga tanah terutama yang ada di kanan kiri jalan akan melonjak drastis, sehingga dirinya menganggap TMMD Reguler adalah benar-benar merupakan berkah bagi seluruh warga Kalinusu.

Untuk diketahui, warga Dusun/Dukuh Kedung Kandri, selama ini harus menyeberang Kali Pemali dengan rakit jika akan ke pasar dan sekolah di wilayah kecamatan tetangganya, yaitu Kecamatan Bantarkawung, dengan biaya seribu rupiah/orang, atau Rp5 ribu/sepeda motor.

Baca Juga: Miliki Permainan Mengasah Otak, Poker Garuda Siap Warnai Deretan Game Online di Indonesia

Selanjutnya jika akan pergi ke Balai Desa Kalinusu, setelah menyeberang Kali Pemali, mereka akan melanjutkan perjalanan darat sejauh 8 kilometer lebih dalam waktu 45 menit lebih dengan melewati sejumlah desa di wilayah Kecamatan Bantarkawung dan wilayah Kecamatan Bumiayu, untuk tiba di tujuannya. (Aan)***

Editor: Rahmad Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x