Puan Maharani Nasehati Presiden Jokowi, Begini Makna Nasehatnya dari Kacamata Politik

- 7 September 2020, 21:30 WIB
Ilustrasi kacamata politik
Ilustrasi kacamata politik /PIXABAY/Congerdesign

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menerjemahkan pernyataan Puan sebagai bentuk pengawasan DPR terhadap pemerintah. Pesan ini juga membuktikan bahwa DPR bukan stempel pemerintah.

Qodari mengapresiasi sikap Puan. Apa yang dilakukan Puan menunjukkan oposisi dalam konteks kelembagaan. Check and balances masih jalan. Bukan hanya dari oposisi. Tapi juga dari partainya Presiden.

Baca Juga: Harga Tes PCR Mahal Bebankan Masyarakat, Wakil Ketua DPR RI: Harusnya Ada Patokan Harga!

"Artinya, demokrasi berjalan. Tidak berarti bahwa sesama partai kemudian yang namanya check and balances hilang atau berkurang. Sangat baik menunjukkan bagaimana demokrasi bekerja. Dan sangat baik dalam hal mengingatkan pemerintah akan PR kebijakan yang menjadi kepentingan rakyat banyak," ulas Qodari.

Lalu, sikap Jokowi? Dalam pengarahan ke para gubernur yang dilakukan secara virtual, Jokowi mengakui terjadi lonjakan kasus di sejumlah daerah. Namun, dia menyebut kondisi ini masih relatif terkendali jika dibandingkan negara lain.

Meski begitu, Jokowi juga meminta para gubernur untuk lebih maksimal menangani wabah corona. Sebab, tingkat kematian alias case fatality rate Indonesia masih tinggi.

Baca Juga: Sampai di Laut Aceh, Ratusan Rohingya Kabur ke Perkampungan, Sempat Kejar-kejaran dengan Tim SAR

"Untuk kasus meninggal, ini hati-hati. Meski case fatality rate di Indonesia turun dari 7,83 di bulan April menjadi 4,2 di bulan ini, kita masih punya PR besar untuk menurunkan lagi," pesan Jokowi.*** (Redaksi WE Online)

 

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah