Darodji juga berpesan pada santri, agar menjaga kiai dengan baik. Supaya kiai tetap bisa mengajarkan ilmu agama kepada santri. Mereka juga hendaknya menjaga kualitas makanan untuk kiainya supaya kondisi kesehatan tetap fit.
“Frekuensi pengajiannya mungkin agak dikurangi. Itu termasuk Jogo Tonggo,” jelas Darodji.
Baca Juga: Daftar Harga Emas Antam, Antam Retro, Antam Batik dan UBS dari Pegadaian Sabtu, 22 Agustus 2020
Gunernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan jika pondok pesantren memang harus memperbaiki adaptasi baru di lingkungannya.
Menurut dia jika pondok pesantren tertata dengan baik maka baik kiai atau santri akan sehat. Seperti halnya memperbaiki tempat wudu, menyediakan fasilitas kesehatan, dan lainnya.
“Sehingga nantinya bisa terfasilitasi dengan baik,” sambung Ganjar sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Banyak Kiai Positif Covid-19 dan Meninggal, MUI Dukung Program Ganjar Pranowo, Jogo Kiai Jogo Santri'.
Baca Juga: Cuaca Cerah dan Cerah Berawan Hiasi Langit Akhir Pekan Indramayu, Sabtu, 22 Agustus 2020
Perilaku Jogo Kiai dan Jogo Santri merupakan bagian dari program Jogo Tonggo yang telah dilakukan di Jawa Tengah. Tidak menutup kemungkinan pula akan diisi dengan variasi Jogo Tonggo lainnya. Seperti halnya Jogo Pasar, Jogo Terminal, dan tempat lain.
“Maka ini akan menjadi pola model penyesuaian terhadap kondisi di lingkungan terdekat,” ungkapnya.
Ganjar meminta agar Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, untuk memimpin Jogo Santri sama Jogo Kiai.