PR INDRAMAYU - Maria Pauline Lumowa, buronan 17 tahun pembobol kredit BNI Rp. 1,7 triliun telah tiba di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Kamis, 9 Juli 2020.
Maria tiba bersama delegasi yang membawanya sekitar pukul 10.42 WIB. Rombongan itu datang dari Serbia setelah proses ekstradisi.
Tampak mengenakan kupluk berwarna cokelat dan berbaju tahanan, Maria dijaga ketat Bareskrim Polri.
Baca Juga: Buron 17 Tahun, Maria Pauline Lumowa Akhirnya Berhasil Diekstradisi dari Pemerintah Serbia
Selanjutnya, di lokasi petugas bandara memeriksa dokumen syarat penerbangan termasuk petugas medis melakukan tes Covid-19.
Sementara itu, Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Yasonna Laoly, usai tes Covid-19 langsung masuk ruang tunggu VIP untuk kemudian bakal menggelar konferensi pers.
Terpisah, hadir pula Menkopolhukam Mahfud MD di Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Juga: 28 Tahun Hidup Lihat Sang Ayah Keluar Masuk Penjara, Melan Refra Tak Terbebani Jadi Anak John Kei
Ia mengatakan kepada wartawan PMJ News, seandainya penjemputan terlambat, maka upaya penangkapan Maria berpotensi kembali gagal.
“Kalau lewat kira-kira seminggu dari sekarang, kira-kira akan lolos lagi. Karena tanggal 17 Juli yang akan datang, masa penahanan (Maria di Serbia, red) habis dan bisa dilepas,” ungkapnya.
Mahfud MD mengungkapkan, proses ekstradisi Maria sudah berjalan sejak tahun lalu, tanpa diketahui masyarakat.
Baca Juga: Siap-siap Kembali ke Sekolah, Mendikbud Prioritaskan Jenjang SMP dan SMA, Nadiem: Mereka Lebih Paham
Karena itu, Mahfud mengapresiasi kerja Kemenkumham yang dipimpin Yasonna Laoly yang bekerja secara senyap dalam pemulangan kembali Maria.
"Walaupun kita tidak memiliki perjanjian ekstradisi, belum mempunyai perjanjian ekstradisi dengan Serbia, tapi dengan hubungan baik, dengan pendekatan-pendekatan diplomasi high level dalam bidang hukum dan persahabatan akhirnya kita bisa membawa beliau (Maria) kemari,” ungkap Mahfud MD. ***