Namun perjanjian tersebut diingkari oleh Belanda, dimana mereka secara sepihak memutuskan hubungan diplomatik dan mengambil tindakan militer.
Pada 21 Juli 1947, Belanda mengadakan serangan serempak ke daerah Republik Indonesia atau yang dikenal dengan Agresi Belanda I.
Baca Juga: Trailer Buku Harian Seorang Istri Sore Ini Selasa 27 Juli 2021: Identitas Dewa Akhirnya Terbongkar!
Belanda melakukan serangan besar-besaran ke berbagai wilayah Indonesia, seperti Pangkalan Udara Panasan Solo, Maospati Madiun, Bugis Malang, Pandanwangi Lumajang, Gorda Banten, Kalijati Subang, dan Cibeureum Tasikmalaya.
Sedang diluar Jawa, yang diserang Belanda yaitu Pangkalan Udara Gadut Bukittinggi, Sumatera Barat.
Aksi Militer pertama Belanda itu menimbulkan kemarahan di hati pimpinan TNI AU saat itu.
Selain karena mengingkari Persetujuan Linggarjati, aksi tersebut juga melanggar ketentuan hukum perang.
Oleh sebab itu, akhirnya para prajurit TNI AU menyusun strategi untuk mengadakan serangan udara balasan ke wilayah yang di duduki Belanda.
Pada 28 Juli 1947 malam, 4 kadet penerbang yaitu Sutardjo Sigit, Suharnoko Harbani, Mulyono dan Bambang Saptoadji diperintahkan menghadap Kasau Komodor Udara Suryadi Suryadarma dan Komodor Muda Udara Halim Perdanakusuma.