Jangan Lewatkan! Ini Fenomena Langit di Sepanjang Bulan Juni 2021 yang Dapat Diamati

- 2 Juni 2021, 17:05 WIB
berikut ini daftar fenomena langit yang diprediksi akan terjadi di bulan Juni 2021.
berikut ini daftar fenomena langit yang diprediksi akan terjadi di bulan Juni 2021. /Istimewa/PMJNews

PR INDRAMAYU – Fenomena langit merupakan fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer bumi.

Ini merupakan bukti kekuasaan Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang dapat dilihat manusia.

Berikut jadwal fenomena langit di bulan Juni 2021 beserta tanggal kemunculannya yang dapat diamati sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari akun Instagram @pussainsa_lapan dan @infoastronomy:

Baca Juga: Berhasil Turunkan Berat Badan hingga 22 Kg, Citra Kirana Dipuji Rekan Artis hingga Warganet

2 Juni – Kongjungsi Bulan-Jupiter hingga Fase Perbani

Pada tanggal ini Planet Jupiter akan berada sejauh 5o dari Bulan di langit.

Pengamatan bisa dilakukan mulai jam 01.00 dini hari waktu setempat daerahmu, ketika kedua benda langit ini baru saja terbit di langit arah timur.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta Malam Ini: Mang Dadang Bongkar Rahasia Elsa, Masalah Semakin Rumit!

Kamu dapat melihat fenomena langit ini dengan menggunakan teleskop untuk melihat planet Jupiter lebih jelas dan detail.

Pada hari ini kamu juga dapat menyaksikan Fase perbani akhir.

Pada periode atau fase ini bulan akan terbit ketika tengah malam dan berkulminasi ketika matahari terbit.

Baca Juga: Ustaz Khalid Basalamah Beberkan Fakta Terkait Video Viral Larangan Nyanyi Lagu Indonesia Raya

Fenomenanya adalah bulan masih dapat dilihat tergantung di langit meski matahari telah terbit dan Bulan baru akan terbenam ketika tengah hari.

Fase bulan perbani akhir terjadi pada 2 Juni yang berlangsung pukul 14:24 WIB, 15:24 WITA, dan 16:24 WIT.

Fenomena ini sudah dapat disaksikan ketika terbit sebelum tengah malam dari arah timur-tenggara, berkulmimasi di arah selatan menjelang terbit Matahari.

Baca Juga: Shin Tae-Yong Pulangkan Nurhidayat Haji Haris Jelang Indonesia Melawan Thailand, Ini Kata PSSI

Kemudian bulan terbenam di antara barat-barat daya, setelah tengah hari.

Penampakan Merkurius Ketika Senja

Menjelang konjungsi inferior Merkurius pada 11 Juni mendatang, Merkurius dapat disaksikan terakhir kalinya sejak senja bahari pada 3 Juni, yakni ketinggian Matahari pada 6 derajat selama 24 menit dari arah Barat-Barat Laut dekat konstelasi Taurus dengan kecerlangan +3,69.

Baca Juga: Ustaz Khalid Basalamah Bicara Soal Perkembangan Media: Orang Leluasa Mengambil Kesimpulan

Merkurius dapat disaksikan kembali ketika fajar pada 22 Juni mendatang

7 Juni – Puncak Hujan Meteor Arietid

Menurut Lapan, hujan meteor ini merupakan satu-satunya hujan meteor yang dapat disaksikan ketika siang hari.

Baca Juga: Dapatkan Hadiah Menarik dan Jumlah Terbatas dari Menukarkan Kode Redeem ML Mobile Legends Rabu 2 Juni 2021!

Dikatakan aktif sejak tanggal 14 Mei 2021 lalu, dan kemunculannya juga akan ada hingga 24 Juni mendatang.

Adapun puncak hujan meteor Arietid ini terjadi pada tanggal 7 Juni dengan intensitas 50 meteor per jam ketika di zenit, ini dapat disaksikan dari arah Timur-Timur Laut sebelum fajar astronomis, berkulminasi di arah Utara pada pukul 10.00 waktu setempat dan terbenam di arah Barat-Barat Laut pada pukul 16.00 waktu setempat.

3 Juni - Penampakan terakhir Merkurius saat senja

Baca Juga: 5 Penyerang ini akan Mengguncang Panggung Euro 2021, Ante Rebic Salah Satunya

Lapan menyebut menjelang konjungsi inferior Merkurius pada 11 Juni, Merkurius dapat terakhir kali sejak senja bahari pada 3 Juni.

Fenomena itu dapat disaksikan saat senja bahari, dengan ketinggian -6 derajat selama 24 menit dari arah barat-barat laut dekat konstelasi taurus dengan kecerlangan +3,69.

Lapan menjelaskan Merkurius juga dapat disaksikan secara langsung saat fajar, pada 22 Juni.

Baca Juga: Nurhidayat Dicoret dari Timnas Indonesia, PSSI Dukung Keputusan Shin Tae-yong

7 Juni - Puncak hujan meteor Arietid

Hujan meteor ini diklaim sebagai satu-satunya fenomena yang dapat disaksikan pada siang hari.

Fenomena hujan meteor Arietid ini disebut telah aktif sejak 14 Mei hingga 24 Juni mendatang.

Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact 2 Juni 2021, Dapatkan Hadiah Ratusan Primogems hingga Ribuan Mora, Terbatas!

Meski begitu masa puncak hujan meteor Arietid ini akan terjadi pada 7 Juni dengan intensitas 50 meteor per jam ketika di titik zenit.

Lapan menyebut fenomena ini dapat disaksikan dari arah timur-timur laut sebelum fajar astronomis, dan berkulminasi di arah utara pada pukul 10.00 waktu setempat.

Usai fenomena itu terlihat, kemudian hujan meteor akan terbenam di arah barat-barat laut pada pukul 16.00 waktu setempat.

Baca Juga: TERBARU Kode Redeem PUBG Mobile Hari Ini Rabu 2 Juni 2021 dan Dapatkan Hadiah The Skull - Groza, Terbatas!

8 Juni - Apoge Bulan

Apogee Bulan adalah kondisi saat Bulan berada pada titik terjauh dari Bumi, bila dipantau Bulan akan terlihat lebih kecil.

Fenomena Apoge Bulan terjadi pada 8 Juni, pukul 9:38 WIB, 10:38 WITA dan 11:38 WIT, sehingga Apoge Bulan dapat terlihat ketampakannya di Bumi sekitar pukul 4:30 waktu setempat.

Baca Juga: Alami Pendarahan, Sandy Pas Band Terbaring di Rumah Sakit

Apoge Bulan dapat disaksikan dari arah timur-timur laut yang berkulminasi di arah utara, sekitar pukul 10:30 waktu setempat, dan kemudian terbenam di arah barat-barat laut sekitar 16:30 waktu setempat.

10 Juni – Gerhana Matahari Cincin

Fenomena gerhana matahari cincin ini tidak bisa diamati di Indonesia, negara-negara yang dilalui jalur cincin hanya ada di Saint Pierre dan Miquelon, Amerika Serikat, Islandia, Bermuda, Norwegia, Svalbard dan Jan Mayen, Swedia, Finlandia, China, dan di Mongolia.

12 Juni – Konjungsi Bulan-Venus

Baca Juga: Intip Potret Kamar Wirda Mansur, Putri Yusuf Mansur yang Punya Ruangan Mewah dan Elegan

Fenomen langit yang satu ini dapat dilihat saat senja hari segera setelah Matahari terbenam di langit barat, kamu akan melihat planet Venus di dekat Bulan.

Kedua benda langit ini akan terpisah sejauh 1 derajat antara satu sama lain. Jika kamu ingin melihatnya dengan jelas, gunakan teleskop, dan kamu akan melihat penampakan Venuh lebih jelas.

14 Juni – Kongjungsi Bulan-Mars

Baca Juga: Kode Redeem FF Free Fire Terbaru Rabu 2 Juni 2021, Tukarkan dan Klaim Hadiah yang Jumlahnya Terbatas!

Pada fenomena langit ini, kamu akan melihat Bulan dan Mars terpisah sejauh hampir 5 derajat.

Mars akan muncul seperti bintang kemerahan di dekat Bulan. Kamu dapat mengamatinya di langit barat pada saat senja dengan menggunakan teleskop.

21 Juni – Solstis Juni

Baca Juga: Dihadapan Deddy Corbuzier, Erick Thohir Kenang Masa Kecilnya Kala Berjualan Biji Karet

Diketahui karena kemiringan sumbu Bumi 23,5 derajat pada tanggal 21 Juni 2021, maka matahari akan terbit agak ke timur laut sebagaimana dikutip PikiranRakya-Indramayu.com dari @indoastronomy.

Fenomena ini menunjukkan tanda hari pertama musim dingin di belahan Bumi Selatan dan musim panas di belahan Bumi Utara.

Sementara itu untuk Indonesia sendiri, fenomena ini tidak terlalu berpengaruh, dan cuaca masih tidak menentu.

Baca Juga: Dihadapan Deddy Corbuzier, Erick Thohir Kenang Masa Kecilnya Kala Berjualan Biji Karet

25 Juni – Bulan Purnama

Fenomena langit akan kembali terjadi pada fase purnama bulan yang terjadi pada 25 Juni, tepatnya pada pukul 01.39 WIB.

Namun, kita sudah dapat melihat Bulan menjelang purnama sejak Matahari terbenam pada tanggal 24 Juni 2021 hingga keesokan harinya saat menjelang Matahari terbit.

Baca Juga: 5 Tips Memelihara Ikan Arwana agar Cepat Besar untuk Pemula, Salah Satunya Perhatikan Aerator

27 Juni – Kongjungsi Bulan – Saturnus

Saturnus sebagai planet bercincin ini akan muncul di dekat Bulan pada 27 Juni 2021.

Kemunculan Saturnus ini dengan posisi terpisah sejauh 4 derajat dengan Bulan.

Fenomena ini dapat dilihat dengan menggunakan teleskop dengan magnifikasi minimum 225x.

Baca Juga: Buka Suara Terkait Kontroversi Sinetron Suara Hati Istri, Ernest Prakasa: Sangat Amat Keterlaluan!

28 Juni – Kongjungsi Bulan-Jupiter

Setelah terjadi pada awal Juni, kongjungsi Bulan dengan Jupiter juga akan terjadi kembali pada 28 Juni 2021 ini.

Fenomen ini akan menempatkan Bulan berada sejauh sekitar 4 derajat dari Jupiter, dan mulai terlihat di langit sekitar pukul 22.30 waktu setempat.

Baca Juga: Jelang Laga Timnas Indonesia Vs Thailand, Shin Tae-Yong : Terlihat Masalah Khusus di Bek Tengah

Fenomena langit ini juga dapat kamu lihat hingga keesokan harinya saat Matahari terbit.

Bentangan Bimasakti

Sepanjang bulan Juni 2021 ini, kamu akan melihat berbagai keindahan langit saat malam hari, yakni arah pusat galaksi Bimasakti, rasi bintang Skorpius dan Sagitarius, dan ini sudah berada di langit timur pada pukul 20.00 waktu setempat di daerahmu.

Baca Juga: Jelang Laga Timnas Indonesia Vs Thailand, Shin Tae-Yong : Terlihat Masalah Khusus di Bek Tengah

Kamu dapat melihat pemandangan dan keindahan langit pada jam tengah malam hingga dini hari. Ini adalah saat terbaik untuk mengamati keindahan langit yang diciptakan Allah, Tuhan yang Maha Esa.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Instagram @pussainsa_lapan @infoastronomy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x