Fenomena itu dapat disaksikan saat senja bahari, dengan ketinggian -6 derajat selama 24 menit dari arah barat-barat laut dekat konstelasi taurus dengan kecerlangan +3,69.
Lapan menjelaskan Merkurius juga dapat disaksikan secara langsung saat fajar, pada 22 Juni.
Baca Juga: Nurhidayat Dicoret dari Timnas Indonesia, PSSI Dukung Keputusan Shin Tae-yong
7 Juni - Puncak hujan meteor Arietid
Hujan meteor ini diklaim sebagai satu-satunya fenomena yang dapat disaksikan pada siang hari.
Fenomena hujan meteor Arietid ini disebut telah aktif sejak 14 Mei hingga 24 Juni mendatang.
Meski begitu masa puncak hujan meteor Arietid ini akan terjadi pada 7 Juni dengan intensitas 50 meteor per jam ketika di titik zenit.
Lapan menyebut fenomena ini dapat disaksikan dari arah timur-timur laut sebelum fajar astronomis, dan berkulminasi di arah utara pada pukul 10.00 waktu setempat.
Usai fenomena itu terlihat, kemudian hujan meteor akan terbenam di arah barat-barat laut pada pukul 16.00 waktu setempat.