Pada tahun 1938, salah satu sastrawan bernama Armijn Pane yang masuk dalam golongan Pujangga Baru menerbitkan versi translasinya sendiri dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Itulah perjuangan RA Kartini semasa hidupnya. Perjuangannya hanya dapat dikenang namun semangatnya harus tetap diteruskan.*** (PR Soloraya/Khusnul Khotimah)