Perjuangan Ibu Kita Kartini untuk Kaum Wanita, Slogan Buku Habis Gelap Terbitlah Terang

- 21 April 2021, 09:28 WIB
Simak perjuangan RA Kartini memperjuangkan kaum wanita, hingga 21 April diperingati sebagai Hari Kartini.
Simak perjuangan RA Kartini memperjuangkan kaum wanita, hingga 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. /Instagram @hijabindokece/

PR INDRAMAYU - Hari ini, Rabu 21 April setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kartini.

Hari Kartini tiap tanggal 21 April bermula dari penetapan yang diterbitkan Ir. Soekarno sebagai presiden pertama di Indonesia.

Peringatan Hari Kartini ini untuk mengenang perjuangan Raden Ajeng Kartini yang juga ditetapkan sebagai pahlawan kemerdekaan nasional.

Baca Juga: Hari Kartini, Berikut Biografi dan Sejarah Munculnya Hari Emansipasi Wanita yang Jatuh pada 21 April

RA Kartini memilki peran besar untuk menyamakan derajat pria dan wanita di Indonesia.

Merasa ada ketidakadilan, RA Kartini akhirnya berjuang agar wanita juga bisa mendapat pendidikan layaknya pria.

Tak hanya dalam pendidikan, RA Kartini juga memiliki andil besar lain terutama untuk kaum perempuan di Indonesia.

Baca Juga: Diserbu Pecintanya di Jepang, Film Detektive Conan: The Scarlet Bullet Raup Laba Melimpah

Berikut perjuangan RA Kartini seperti diberitakan PR Soloraya sebelumnya dalam artikel berjudul Hari Kartini 2021, Mengenang Perjuangan RA Kartini, Sang Pejuang Emansipasi Wanita.

Keinginan Mendirikan Sekolah Wanita

Pada tanggal 12 November 1903, Kartini dipaksa menikah oleh orangtuanya dengan seorang bupati Rembang bernama K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Bupati ini sudah mempunyai istri sebelumnya.

 

RA Kartini memiliki cita-cita ingin mendirikan sekolah wanita. Ternyata suaminya sangat mengerti keinginan RA Kartini itu dan memperbolehkannya untuk mebangun sebuah sekolah wanita.

Baca Juga: Ed Woodward Angkat Kaki dari Kepengurusan Manchester United, Terkait Liga Super Eropa?

Buku Habis Gelap Terbitlah Terang

Semasa hidupnya RA Kartini menuliskan surat-surat untuk teman-temannya. Setelah wafat, surat-surat yang pernah dikirimkan kepada teman-temannya itu dikumpulkan oleh salah satu temannya yang bernama Mr. J.H. Abendanon.

Kemudian Abendanon membukukan seluruh surat itu dan diberi nama Door Duisternis tot Licht, jika diartikan “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Buku ini diterbitkan pada tahun 1911.

Lalu, Balai Pustaka menerbitkan versi translasi buku dari Abendanon yang diberi judul “Habis Gelap Terbitlah Terang: Buah Pikiran” dengan bahasa Melayu pada tahun 1922.

Baca Juga: Ucapan Hari Kartini 2021 untuk Status WA dan Medsos: Habis Gelap Terbitlah Terang

Pada tahun 1938, salah satu sastrawan bernama Armijn Pane yang masuk dalam golongan Pujangga Baru menerbitkan versi translasinya sendiri dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Itulah perjuangan RA Kartini semasa hidupnya. Perjuangannya hanya dapat dikenang namun semangatnya harus tetap diteruskan.*** (PR Soloraya/Khusnul Khotimah)

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: PR Solo Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah