4,8 Juta Anak Lahir Setiap Tahun, LaNyala Soroti Vaksin Covid-19 untuk Batita

- 26 Maret 2021, 21:30 WIB
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyoroti masalah vakisn untuk Batita.*
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyoroti masalah vakisn untuk Batita.* /Antara

PR INDRAMAYU - Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti mengharapkan adanya uji klinis terhadap penggunaan vaksin Covid-19 untuk Bayi Dibawah Usia Tiga Tahun (batita).

Alasannya karena anak dianggap amat rentan terserang virus lantaran sistem imunitas tubuh belum yang stabil.

Yang lebih penting sampai saat ini belum ada uji klinis yang diperuntukkan bagi anak-anak untuk di Tanah Air.

Baca Juga: Nadiem Makarim Ungkap Calon Mahasiswa Kini Bebas Pilih Program Studi Tanpa Pikirkan Biaya

"Sebab berdasarkan informasi yang saya terima, belum ada hasil uji klinis dari vaksin tersebut," sebutnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.

Padahal menurutnya sumber daya manusia yang ada di Indonesia sudah memadai untuk melakukan uji klinis.

Indonesia bisa mencontoh apa yang dilakukan negara lain. Di luar negeri uji klinis vaksin untuk anak-anak sudah dilakukan.

Baca Juga: Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Batal Nikah di Masjid Istiqlal, Pindah ke Hotel Mewah?

"Di luar negeri Prizer melakukan uji klinis untuk anak-anak 11 tahun ke bawah. BiNTech juga uji klinis untuk kelompok anak 12 tahun hingga 15 tahun. Sedangkan AztraZeneca untuk anak yang lebih kecil dari itu," ujarnya.

Menurutnya uji klinis dianggap penting lantaran laju pertumbuhan anak di Indonesia cukup tinggi, dimana saat ini ada sekitar 4,8 juta anak lahir setiap hari.

“Setiap tahun 4.8 juta anak lahir. Tentu anak-anak ini harus dilindungi dari bahaya Covid-19," ucapnya.

Baca Juga: Dokter Gigi Ungkap Menyikat Gigi Terlalu Kuat Sebabkan Gigi Kuning, Ini Penjelasannya

Masih dikutip dari sumber yang sama, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya telah menuturkan terkait uji klinis vaksin Covid-19 ini pada batita.

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa pihaknya mengaku masih menunggu rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Termasuk dari Technical Advisory Group in Immunization (ITAGI) sampai Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Baca Juga: Meski Angka Kasus Harian Covid-19, Jokowi Imbau Masyarakat untuk Tidak Lengah

"Kita tunggu dulu rekomendasi baik dari WHO, ITAGI, dan IDAI," sebutnya. ***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x