Network
PR INDRAMAYU – Beberapa waktu belakangan ini, vaksin AstraZeneca yang berasal dari Inggris menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Indonesia.
Hal tersebut tidak lain disebabkan oleh beredarnya informasi mengenai vaksin AztraZeneca yang mengandung unsur hewani yang berasal dari babi.
Hingga sampai saat ini, informasi tersebut masih menjadi persoalan di tengah maraknya program vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Berlaku Hari Ini, Jawa Barat Pasang Kamera Tilang Elektronik di 21 Titik
Menepis kabar tersebut, AstraZeneca selaku perusahaan yang memproduksi vaksin akhirnya memberikan klarifikasi penting untuk meluruskan berita yang beredar.
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara, perusahaan biofarma AstraZeneca menyatakan bahwa produk vaksin buatannya sama sekali tidak mengandung unsur hewani seperti babi.
Hal tersebut dijelaskan melalui siaran pers AstraZeneca yang disiarkan langsung di Jakarta, Indonesia pada Selasa, 23 Maret 2021.
Baca Juga: Jelang Persib Bandung vs Bali United, Robert Alberts Ungkap Kondisi Anak Asuhnya
AstraZeneca juga menjelaskan bahwa seluruh tahapan dalam pembuatan vaksinnya tidak tersentuh dengan produk unsur turunan dari babi atau hewan apapun lainnya.
Untuk memberikan kepercayaan kepada negara lain demi menjamin keamanan dan keefektifannya, AstraZeneca memberikan data mengenai penggunaan vaksin buatannya yang sudah tersebar di beberapa negara dengan penduduk yang didominasi oleh umat muslim seperti Mesir, Aljazair, Arab Saudi, Maroko, dan Kuwait.
Hal tersebut menjadi bukti bahwa vaksin AstraZeneca sama sekali tidak mengandung unsur hewani dan dapat mengurangi hingga tiga tingkat penularan Covid-19.
Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan AstraZeneca mengenai vaksinnya juga menyatakan bahwa dengan satu dosis vaksin AstraZeneca dapat mengurangi resiko rawat inap hingga diatas 90 persen pada semua kelompok umur.
Masih dikutip dari sumber yang sama, menindaklanjuti klarifikasi tersebut, PT Bio Farma sudah terlebih dahulu mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke beberapa provinsi untuk mendukung serta mempercepat program vaksinasi di Indonesia.
“Sabtu (20/3) lalu, distribusi pertama vaksin ini dilaksanakan untuk Provinsi Jawa Timur sebanyak 45.000 vial, Bali, dan NTT masing-masing sebanyak 5.000 vial,” ujar Iwan Setiawan selaku Kepala Komunikasi Korporat Bio Farma, dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.
Baca Juga: Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Kini Lebih Praktis dengan Pilih Jadwal dan Lokasi, Simak Carannya!
Total vaksin AstraZeneca yang didistribusikan ke enam provinsi sebanyak 70.000 vial termasuk Provinsi DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Utara.
Indonesia sebagai pengguna vaksin AstraZeneca telah menerima sebanyak 1,1 juta total dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca pada Maret 2021 setelah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk penggunaan masa darurat.
Selain itu Majelis Ulama Indonesia menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca bisa digunakan setelah melakukan pengkajian dan menerima masukan dari otoritas dan ahli yang terkait.***
