Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa 25 Maret 2021, Kemenkes: Tidak Mungkin Pemerintah Distribusikan Vaksin Bermasalah

- 17 Maret 2021, 10:05 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mendistribusikan vaksin bermasalah.*
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mendistribusikan vaksin bermasalah.* /Foto: Tangkapan layar YouTube Kemenkes RI/

PR INDRAMAYU – Beredar kabar yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 CoronaVac buatan Sinovac Biotech yang digunakan di Indonesia akan memasuki masa kedaluwarsa. 

Vaksin Covid-19 Sinovac dikabarkan akan kedaluwarsa pada Kamis, 25 Maret 2021 mendatang.

Hal itu menimbulkan kekhawatiran, karena vaksin Covid-19 Sinovac yang akan diterima oleh sejumlah masyarakat kedepannya sudah tidak layak digunakan.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Vaksin Covid-19 Sinovac Dibuat Sebelum Virus Corona Menyebar

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara, menanggapi hal itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa pemerintah tidak mungkin mendistribusikan vaksin Covid-19 yang bermasalah kepada rakyat.

Siti Nadia mengungkapkan, bahwa vaksin-vaksin yang akan disuntikkan itu sudah melalui uji kelayakan.

“Vaksin Covid-19 yang disuntikkan sudah melalui uji kelayakan dan keamanan,” katanya. 

Baca Juga: Soal Komentar di Media Sosial, ICJR: Menyinggung Pejabat, Bukan Restorative Justice

Beredarnya kabar bahwa vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech akan kedaluarsa pada 25 Maret 2021 itu, Siti Nadia mengklarifikasi jika vaksin kedaluwarsa yang dimaksud itu merupakan vaksin batch yang pertama.

“Terkait kedaluwarsa vaksin Sinovac, kami sampaikan bahwa yang akan kedaluwarsa merupakan vaksin CoronaVac batch pertama, yaitu sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis,” ujarnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.

Bersama dengan itu Siti Nadia juga memastikan bahwa vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke masyarakat itu tidak ada yang melewati batas waktu berlaku atau kedaluwarsa.

Baca Juga: Berjuang Tanpa Tony Stark, Spider-Man: Far From Home Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini

Vaksin CoronaVac batch pertama dikonfirmasi sudah habis digunakan oleh 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50 ribu petugas pelayanan publik.

Siti Nadia menjelaskan bahwa vaksin yang akan kedaluwarsa adalah vaksin CoronaVac yang berisi satu dosis untuk sekali penyuntikan dan vaksin tersebut berbentuk botol kecil atau vial.

Sedangkan vaksin yang saat ini digunakan adalah vaksin yang berbentuk kesamasan botol besar yang berisi sepuluh dosis.

Baca Juga: Buruan Klaim Kode Redeem Free Fire 17 Maret 2021 dan Dapatkan Skin FF Terbatas dari Garena

“Sementara vaksin Sinovac yang saat ini kita gunakan untuk usia di atas 60 tahun dan pemberi pelayan publik lainnya adalah menggunakan kemasan botol besar atau vial yang berisi sepuluh dosis atau dapat diberikan kepada seluruh orang sasaran vaksinasi,” katanya.

Beredarnya isu-isu terkait vaksin Covid-19 termasuk di luar negeri membuat masyarakat kian khawatir ditengah pandemi.

Ditambah adanya isu pembekuan darah setelah disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca yang menjadi perbincangan dunia saat ini.

Baca Juga: Saksikan Mata Najwa dan Overa Van Java, Berikut Jadwal Trans 7 Hari Ini 17 Maret 2021

Siti Nadia menjelaskan Kementerian Kesehatan telah merespons isu-isu tersebut.

“Kita menunggu dari BPOM, apakah ada perubahan kriteria penggunaan, jadi kita pararel menyelesaikan quality control sebelum didistribusikan,” ujar Siti Nadia.***

 

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah