PR INDRAMAYU – Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Arif Rofiuddin, mengungkap pandangan sosiolog terkenal, Emile Durkheim. Hal tersebut disampaikan olehnya dalam webinar dan bedah buku Islam Radikal dan Moderat karya peneliti Kementerian Agama (Kemenag)
Dalam bedah buku Islam Radikal dan Moderat karya peneliti Kemenag tersebut, sosiolog UI Arif Rofiuddin mengungkap pernyataan Emile Durkheim terkait peran agama.
Sosiolog UI Arif Rofiuddin mengungkap pernyataan Emile Durkheim terkait peran agama dalam menciptakan keteraturan atau keseimbangan dalam bedah buku Islam Radikal dan Moderat karya peneliti Kemenag.
Baca Juga: Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Pedagang Pasar Tanah Abang Ungkap Harapannya untuk Indonesia
“Ketika terjadi fenomena sosial berupa sekelompok agama yang melakukan tindakan kekerasan dan represi mengatasnamakan agama, maka sejatinya mereka masih belum menjadikan agamanya sebagai spirit kedamaian dan keteraturan,” tutur Arif sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dalam webinar dan bedah buku Islam Radikal dan Moderat.
Pria 26 tahun tersebut menekankan bahwa kelompok yang mengatasnamakan agama itu sebagai pihak yang hanya mementingkan kepentingannya semata.
Lebih lanjut, Arif mengatakan banyaknya kelompok intoleran yang membuat konten media sosial untuk menargetkan anak muda sebagai sasarannya.
Dikatakan olehnya, bahwa anak muda tersebut kurang memahami dan mengkritisi konten tersebut sebagai sebuah gagasan yang radikal dan berbahaya.