Surat Terbuka dr. Tifa kepada Presiden Joko Widodo dalam Memperjuangkan Vaksin Merah Putih

- 12 Januari 2021, 19:12 WIB
Ilustrasi Vaksin Merah Putih.*
Ilustrasi Vaksin Merah Putih.* /Pixabay/qimono./
 
PR INDRAMAYU - Dokter Tifauzia Tyassuma merupakan peraih S-1 Kedokteran Universitas Gadjah Mada, S-2 Master Epidemiologi Klinis Universitas Gadjah Mada, dan S-3 Ilmu Kedokteran.
 
Nama dokter Tifauzia Tyassuma ramai diperbincangkan , pasalnya dr. Tifa beberapa kali menuliskan surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
 
Seperti diketahui, ada empat surat terbuka yang ditulis dr. Tifa melalui akun Facebook miliknya.
 
Keempat surat tersebut berisikan tentang tuntutan agar Presiden Jokowi beserta jajarannya bergerak cepat menangani pandemi Covid-19.
 
Dokter Tifauzia Tyassuma merupakan seorang ahli epidemiologi, dirinya menegaskan bahwa tak akan mengizinkan penggunaan vaksin corona selain menggunakan vaksin Merah Putih.
 
Bahkan dirinya mengaku tidak takut jika ditodong dengan pistol atau dipecat demi perjuangannya terhadap Vaksin Merah Putih.
 
 
“Saya tidak mengizinkan siapapun juga, walau dengan todongan pistol sekalipun, walau dengan ancaman saya dipecat sekalipun, walau dengan ancaman denda sekalipun, walau dengan ancaman pidana sekalipun, untuk menyuntikkan Vaksin Corona, selain Vaksin Merah Putih,” tulis dr. Tifauzia Tyassuma, seperti dilansir PikiranRakyat-Indraamayu.com melalui akun Facebook miliknya, pada Selasa 12 Januari 2021.
 
Dokter sekaligus akademisi bidang epidemiologi ini mengaku lebih baik mati akibat menggunakan vaksin Merah Putih daripada menggunakan vaksin lain.
 
“Kalau seandainya saya mengalami efek samping ringan, sedang, atau berat, atau sampai mati sekalipun, saya lebih baik mengalaminya karena Vaksin Merah Putih, bukan karena Vaksin yang lain. Seandainya saya mati karena Vaksin Merah Putih, setidaknya kematian saya berjasa, untuk membuat Peneliti Vaksin Merah Putih, memperbaiki kualitas Vaksin tersebut, agar tidak terjadi lagi pada diri orang lain,” ucap dr. Tifa.
 
Di unggahan terakhirnya, dr. Tifa mengatakan dirinya tak menolak vaksin Covid-19, namun dia menolak jika disuntik vaksin selain buatan Indonesia.
 
“Sekali lagi saya tegaskan di sini. Saya tidak Anti Vaksin. Tetapi saya tidak mau disuntik Vaksin selain Vaksin dari Virus Asli Indonesia, Vaksin yang dibuat oleh Bangsa Indonesia sendiri. TITIK!,” tegasnya.
 
Selain itu, dia menyayangkan pemerintah yang lambat dalam membuat kebijakan penutupan tota total atau lockdown di seluruh wilayah Indonesia.
 
Sehingga, menurutnya akibat pemerintah lambat itu pemerintah harus menyiapkan kuburan massal bagi masyarakat Tanah Air.***

Editor: Asytari Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x