Vaksinasi Covid-19 Tinggal Menghitung Hari, Erick Thohir Minta Hal Ini ke Bio Farma

- 8 Januari 2021, 10:10 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menunjukkan contoh kemasan botol vaksin Covid-19.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menunjukkan contoh kemasan botol vaksin Covid-19. /M Agung Rajasa/Antara

PR INDRAMAYU - Vaksin virus corona Covid-19 belakangan ini menjadi bahan perbincangan masyarakat Tanah Air. 

Hal ini sebagai respons publik menjelang proses vaksinasi yang akan mulai digelar minggu depan, tepatnya Rabu 13 Januari 2021.

Menanggapi kabar tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta PT Bio Farma (Persero) untuk meningkatkan kemampuan dan memacu kesiapan kapasitas produksi, pengamanan rantai dingin (cold chain) dan distribusi. 

Baca Juga: Waspada Hacker Saat Covid-19 Incar Karyawan WFH, Targetnya untuk Mencuri Data!

Upaya tersebut perlu dilakukan guna mendukung program vaksinasi Covid-19 yang kini menjadi salah satu fokus pemerintah.

"Saya perintahkan Bio Farma yang memiliki peran strategis dalam mendukung program vaksinasi Covid-19 ini untuk terus memperkuat persiapan kapasitas produksi vaksin, penanganan cold chain, dan distribusi," ujar Erick di kantor pusat Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 7 Januari 2021.

Dalam kesempatan yang sama, Erick Thohir juga meninjau command center atau tempat memonitor data produksi. 

Baca Juga: Cek Daerahmu! Prakiraan Hujan Wilayah IndonesiaHari Ini sampai 9 Januari 2021

Kemudian penyimpanan dan distribusi secara realtime berbasis teknologi Internet of Things (IoT), fasilitas produksi, dan penyimpanan vaksin Covid-19.

Dilansir PMJ News, ia menilai dengan memanfaatkan IoT yang dimiliki Holding BUMN Farmasi tersebut, seperti barcode 2 dimensi, GPS, sensor suhu ruangan penyimpan vaksin dan armada distribusi, dan sejumlah infrastruktur lainnya maka upaya peningkatan dan percepatan dapat dilakukan.

"Ada sistem sensor behaviour yang memantau gerakan armada, kondisi kendaraan, dan personel pengantar vaksin, baik saat pengiriman vaksin mulai dari gedung distribusi Bio Farma secara realtime, hingga titik akhir pengantaran ke Dinkes Provinsi, Kota/Kabupaten, atau Faskes," tuturnya.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Beredar Lowongan Kerja PT Astra Gaji Rp5,2 Juta, Simak Kebenarannya!

Dalam kunjungannya, Erick Thohir juga mengapresiasi penggunaan IoT untuk memonitor produksi, suhu di tempat penyimpanan hingga truk pengiriman, dan distribusi vaksin secara akurat dan real-time.

"Tidak hanya urusan penyediaan dan produksi. Yang juga menjadi misi penting Bio Farma: menjaga mutu dan ketepatan waktu hingga pengiriman terakhir ke seluruh provinsi. Jangan sampai gagal. Ini demi Indonesia," tukasnya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah