Kembali Erupsi, Warga Sekitar Gunung Ili Lewotolok Diimbau Siapkan Masker

- 29 November 2020, 19:21 WIB
Gunung Ili Lewotolok kembali erupsi.
Gunung Ili Lewotolok kembali erupsi. /- Foto : Magma Indonesia

PR INDRAMAYU - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mengimbau warga sekitar Gunung Ili Lewotolok dan Pemerintah Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) agar menyiapkan masker di situasi terjadinya kembali erupsi gunung tersebut yang semakin tinggi.
 
"Erupsi kedua pagi tadi semakin tinggi. Sebelumnya hanya 500 meter, kali ini menjadi 4.000 meter. Jadi, hal utama yang harus disiapkan saat ini adalah memakai masker karena debunya akan mengancam kesehatan masyarakat setempat," kata Kasubbid Mitigasi Gunung api Wilayah Timur ESDM, Devy Kamil Syahbana seperti dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, ada dari Kupang, Minggu pagi.
 
Pihaknya telah menghubungi Kepala Pelaksana Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata dalam pembahasan soal penyiapan masker tersebut.
 
 
Menurutnya ancaman bagi warga sekitar daerah tersebut yakni abu vulkanik yang tak bisa dianggap sepele, karena apabila dihirup akan sangat berbahaya untuk kesehatan warga.
 
Warga di beberapa kecamatan yang tinggal di bawah lereng gunung, kata dia, berdasarkan keterangan dari BPBD Lembata jaraknya sudah mencapai empat kilometer, yang berarti telah jauh dari kawasan bencana tersebut.
 
"Saya dengar tadi juga warga di bawah gunung itu juga sudah dievakuasi untuk meninggalkan rumah yang mereka tempati karena mereka takut dengan abu vulkanik yang mulai berjatuhan," katanya. 
 
 
Diketahui Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata pada pukul 09:45 WITA kembali erupsi dengan ketinggian abu mencapai 4.000 meter di atas permukaan laut.
 
Maka lebih tinggi dari erupsi pertama yang terjadi pada 27 November 2020, hanya mencapai 500 meter.
 
Menurut laporan PVBMG, kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang condong ke arah timur dan barat.
 
 
Terekam di seismogram, erupsi ini dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi kurang lebih 10 menit.
 
Hingga saat ini abu telah menyebar sampai ke kota Lewoleba, Kabupaten Lembata yang kini menjadi lokasi tempat evakuasi para korban, demikian Devy Kamil Syahbana.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x