Aksi Penembakan OTK di Sinak, Dua Pelajar Jadi Korban, Satu di Antaranya Meninggal Dunia

21 November 2020, 12:22 WIB
Ilustrasi penembakan /Pixabay/Alexas_Fotos/

PR INDRAMAYU - Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw mengungkapkan dua pelajar menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK), yang mengakibatkan salah satu di antaranya meninggal dunia.

"Memang benar ada laporan dua pelajar menjadi korban penembakan OTK pada hari Jumat 20 November 2020, di Sinak, salah seorang di antaranya meninggal dunia," kata Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw di Jayapura, Sabtu 21 November 2020.

Meski demikian, menurut Kapolda bahwa polisi belum dapat memastikan siapa pelaku penembakan.

Baca Juga: Cek Sekarang Harga Emas Hari Ini, 2 Gram Antam Rp1.968.000, 0,5 Gram UBS Mentok Rp499.000

Lantas Kapolda pun memerintahkan untuk melakukan penyelidikan atas kasus tersebut kepada Polres Puncak.

Karena lokasinya jauh, menurut Irjen Pol. Paulus Waterpauw, akan membutuhkan waktu, apalagi kondisi geografisnya.

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, penyidik akan melakukan penyelidikan terhadap kasus itu.

Baca Juga: Waduh! Anak Pertama Donald Trump Positif Covid-19, Sempat Beberapa Kali Meremehkan Bahaya Corona

Saat ditanya apakah kedua korban betul-betul berstatus pelajar, pihaknya, kata Kapolda, telah menerima laporan seperti itu.

Kedua korban merupakan pelajar SMA yang berada di Kabupaten Puncak, kata Kapolda Papua yang dihubungi via telepon selulernya.

Sebelumnya, Kapen Kogabwilhan III Kol CZI I.G.N. Suriastawa mengatakan KKB yang menjadi pelaku penembakan warga sipil di Sinak.

Baca Juga: Refly Harun Bingung: Apa Sebetulnya yang Dilanggar Gubernur Anies Baswedan dalam Kasus Habib Rizieq?

Dia mengatakan korban Amanus Murib dalam keadaan kritis, sementara korban yang meninggal dunia bernama Atanius Murib.

"Dari laporan yang kami terima, penembakan dilakukan KKB," kata Kolonel CZI Suriastawa.

Aksi KKB diduga bermotif intimidasi terhadap masyarakat, lantaran tidak mendapatkan dukungan dari warga setempat dan sebagai upaya memutarbalikkan fakta dengan menuduh aparat keamanan sebagai pelaku.

"Pemutarbalikan fakta dan playing victim melalui media massa selalu menjadi trik dari kelompok pro-KKB dan pendukungnya di dalam dan luar negeri untuk menyudutkan pemerintah Indonesia," kata Kapen Kogabwilhan III Kol CZI Suriastawa.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler