Viral Video Awan Bak Ombak di Meulaboh Aceh, BMKG Minta Masyarakat Tak Berlebihan Sikapi Fenomena

11 Agustus 2020, 09:36 WIB
Fenomena awan mirip tsunami bukan pertanda gempa, tapi berpotensi angin kencang dan hujan badai. /ANTARA

PR INDRAMAYU - Netizen Twitter kemarin Senin, 10 Agustus 2020 dihebohkan dengan munculnya awan hitam yang menyerupai ombak di langit Meulaboh, Aceh Barat.

Fenomena tersebut bermula beredar dari pemilik akun dengan nama pengguna @masawep.

Dalam unggahannya, ia turut menyertakan video berdurasi 29 detik, serta meminta kepada siapapun yang melihat cuitannya untuk mendoakan Kota Meulaboh.

Baca Juga: Ridwan Kamil Daftar Jadi Relawan Vaksin Covid-19, Minta Tak Diistimewakan Meski Menjabat Gubernur

"Mohon doanya Kota Meulaboh baik-baik saja. Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat," ungkapnya seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Viral Video Awan Hitam Seperti Ombak di Kota Meulaboh, BMKG Beri Penjelasan'.

 

Akun @masawep juga menjelaskan dalam balasan di unggahannya bahwa posisi awan berada di atas laut dan berdekatan dengan daratan.

Fenomena tersebut pun cukup membuat warga Aceh heboh dan panik.

Baca Juga: Dicecar 45 Pertanyaan Selama 10 Jam, Anji: Saya Baru Pertama Kali Menjalani Pemeriksaan Seperti Ini

Kantor Berita Antara melaporkan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat agar tidak berlebihan menyikapi hal ini dan selalu waspada mengenai kejadian ini.

Prakirawan BMKG stasiun Meulaboh-Nagan Raya, Rezky Prasetya Hartiwi mengatakan, fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi.

Awan tersebut, lanjutnya, disebut cloud roll yang merupakan salah satu jenis awan arcus (Arcus Clods) atau awan rendah.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Muhammadiyah Tak Mau Lagi Terima Bantuan dari Pemerintah? Simak Kebenarannya

Awan yang berbentuk pannjang dan tipis ini terkait dengan awan hujan yang dilengkapi kilat atau petir dan angin besar.

Awan tersebut terkadang terlihat di bawah awan Cumulonimbus.

"Ini merupakan awan rendah yang termasuk single level, awan ini pertama kali terbentuk 1-2 jam, biasanya awan ini akan menyebabkan angin kencang," ungkapnya.

Baca Juga: Terobosan Baru Yamaha, Ciptakan Motor Bukan dengan Bensin atau Listrik, Tapi Gunakan Bahan Bakar Air

Ia juga beranggap, jika awan tersebut muncul di langit, masyarakat dapat menjauhi pohon yang tinggi, tenda atau benda yang gampang rubuh saat terjadinya angin kencang.

Masyarakat juga diimbau tidak berada di luar rumah jika fenomena awan Arcus muncul.

"Biasanya awan ini akan hilang setelah terjadinya hujan lebat disertai angin kencang. Masyarakat tidak perlu panik, namun harus tetap waspada," kata Rezky menjelaskan.*** (Tita Salsabila/Pikiran Rakyat)

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler