Sebut Masih Ada yang Anggap Corona Konspirasi, Prof Zubairi Ungkap Kondisi Covid-19 Dianggap Bukan Lelucon

15 Maret 2021, 20:33 WIB
Profesor Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Covid PB IDI. /Instagram.com/@profesorzubairi

PR INDRAMAYU - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung lebih dari satu tahun di Indonesia.

Kasus pertama Covid-19 ditemukan di Indonesia pada 2 Maret 2020.

Kini jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 sudah menembus angka 1.425.044.

Baca Juga: Tegaskan Tak Ada Niat untuk Jadi Presiden 3 Periode, Jokowi: Jangan Buat Kegaduhan Baru

Korban meninggal karena adanya Covid-19 ini mencapai 38.573 orang.

Namun, hal ini tak membuat semua orang percaya adanya virus corona yang sebabkan Covid-19.

Hal ini seperti diungkapkan Profesor Zubairi Djoerban, seorang dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi-Onkologi.

Baca Juga: 3 ASN Indramayu Ikuti PKN, Ganjar Pranowo: Peserta PKN Harus Miliki Jiwa Kepemimpinan

Profesor Zubairi Djoerban menuliskan cuitan jika ia percaya beberapa orang menganggap Covid-19 adalah konspirasi atau lelucon.

Namun menurutnya hal itu bukan masalah, karena hal tersebut adalah pandangan masing-masing individu.

"Setelah baca-baca cuitan saya makin percaya beberapa orang masih anggap Covid-19 adalah konspirasi atau lelucon. Tak apa itukan sebuah pandangan," cuitnya seperti dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dalam akun Twitter @ProfesorZubairi sore tadi 15 Maret 2021.

Baca Juga: Pemerintah Jokowi Lirik Hambalang, Fungsikan sebagai Tempat Atlet Senior

Meski memaklumi adanya perbedaan, Profesor Zubairi menyebutkan situasi yang bisa membuat pandangan orang tersebut berubah.

Salah satunya adalah saat keluarga terdekat mereka berjuang hidup dengan memakai ventilator.

Hal tersebut baru bisa mengubah pandangan hingga tak lagi menganggap Covid-19 hal yang lucu.

Baca Juga: Jokowi Putuskan PON XX Papua Digelar Tahun 2021, Terungkap Siapa Saja yang Harus Divaksin

"Mungkin, sampai orang yang mereka cintai memakai ventilator dan berjuang untuk hidup, barulah Covid-19 dianggap tak lucu lagi," tandas Profersor Zubairi.

Cuitan ini sudah mendapatkan lebih dari 300 likes dari pengguna Twitter.

125 orang juga meretweet tulisan Profesor Zubairi.***

Editor: Asytari Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler