Indramayu Dalam Balutan Sejarah: Cerita Tentang Pemberontakan Petani Zaman Jepang

- 31 Oktober 2020, 12:06 WIB
“Menelusuri Jejak Islam, Protes Sosial Ulama Dan Petani Melawan Imperialisme Di Indramayu, Jawa Barat, pada Jumat, 30 Oktober 2020.
“Menelusuri Jejak Islam, Protes Sosial Ulama Dan Petani Melawan Imperialisme Di Indramayu, Jawa Barat, pada Jumat, 30 Oktober 2020. //Dok. Student Rihlah Indonesia//Dok. Student Rihlah Indonesia/

Lambat laun perilaku Jepang tidak ada bedanya dibanding Belanda. Negeri matahari terbit itu memberlakukan kerja paksa (romusha), wajib militer, memaksa anak gadis jadi (maaf) budak seks, dan kewajiban menyerahkan padi. Hal tersebut menyengsarakan rakyat Indramayu.

Baca Juga: Petualangan Sherina Flashback Lewat Tayangan Animasi, Berikut Deretan Artis yang Ikut Terlibat

Kaitannya dengan peran ulama dan jejak Islam, perlawanan petani dalam menghadapi penjajah Jepang dipimpin oleh mereka. Beberapa di antara mereka dikenal dengan Kiai Sulaiman, Kiai Srengseng, Kiai Arsyad, Kiai Emas, Haji Madrias, dan lain sebagainya.

Para ulama tersebut memimpin pemberontakan di beberapa daerah. Di antara wilayah itu adalah:

1. Kecamatan Karangampel yaitu Desa Kaplongan

2. Kecamatan Lohbener, meliputi: Desa Cidempet, Desa Arahan Kidul, Desa Arahan Lor, Desa Pranggong, Desa Sukasari

3. Kecamatan Sindang, meliputi: Desa Panyindangan Kulon, Desa Lamaran Tarung, Desa Panyingkiran Kulon, Desa Panyingkiran Kidul, Desa Cangkring, Desa Cantigi Wetan, Desa Cantigi Kulon

Baca Juga: Tega! Ketua Yayasan di Lhokseumawe Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Iming-iming Beasiswa

4. Kecamatan Losarang, meliputi:Desa Cemara, Desa Sekirar Cikedung

5. Kecamatan Sliyeg, meliputi: Desa Tugu, Desa Gadingan, Desa Sliyeg, Jalaksana

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x