"Kemudian pada kasus aktif terjadi kenaikan 328 atau 10 persen dari kasus aktif tanggal 2 Juni 2022, yaitu 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian," katanya. Profesor Wiku pun menyebut, angka itu menjadi penting untuk diwaspadai.
Profesor Wiku mengingatkan, Indonesia berhasil mempertahankan kasus tetap stabil dalam beberapa bulan terakhir.
"Hal ini penting untuk diwaspadai, mengingat selama kurang lebih tiga bulan berturut-turut, sejak Omicron, kita berhasil mempertahankan kasus agar tetap stabil," katanya.
Kenaikan kasus aktif Corona itu didominasi di Pulau Jawa. Terdapat lima provinsi yang menjadi perhatian adanya kenaikan kasus, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
"Pertama DKI Jakarta mengalami kenaikan 30 persen, kedua Banten mengalami kenaikan 38 persen, dan yang ketiga Jawa Barat mengalami kenaikan 18 persen, keempat Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kenaikan 45 persen, dan kelima Jawa Timur mengalami kenaikan 37 persen," kata Wiku.
Peningkatan angka penularan harian memang mulai terdeteksi sejak sekitar pekan terakhir Mei 2022.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tambahan kasus Covid-19 selama sepekan terakhir (30 Mei--5 Juni 2022) mencapai 2.385, naik 30,7% dibandingkan pekan sebelumnya pada kurun 23--29 Mei 2022, yang tercatat 1.825.
Baca Juga: PSM Makasar Sesumbar Akan Beri Kejutan ke Arema FC pada Laga Perdana Grup D Piala Presiden 2022