Mengenal Minanto, Sastrawan Indramayu Pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2019

- 25 November 2020, 16:07 WIB
Mengenal Minanto, Sastrawan Indramayu Pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2019.
Mengenal Minanto, Sastrawan Indramayu Pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2019. / Dok. Disarpus Indramayu///

 

PR INDRAMAYU – Novel berjudul “Aib dan Nasib” adalah pemenang ke-1 Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta tahun 2019 lalu. Yang menulis novel tersebut adalah Minanto, sastrawan asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Pada 26 November 2020 besok, novel tersebut akan dikupas dalam Bedah Buku Bareng Penulis Aib dan Nasib yang digelar Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kab. Indramayu dan didukung Alfatih.

Bagaimana cara penulis mendedah aib-aib dalam nasib orang-orang Tegalurung dalam novel Aib dan Nasib? Bagaimana persoalan rumit orang-orang desa dapat dipintal dan dipoles dengan menarik, sehingga dapat menjadi sebuah novel?” demikian caption unggahan akun Instagram resmi Disarpus Indramayu, @disarpusindramayu, pada 25 November 2020.

Baca Juga: Simak 4 Fakta OTT KPK terhadap Edhy Prabowo, Salah Satunya terkait Novel Baswedan

Minanto tinggal di Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.

Selain menulis novel, aktivitas kesehariannya adalah mengajar bahasa Inggris di salah satu lembaga kursus di Cirebon.

Minanto juga aktif dalam dunia kesastraan di Indramayu termasuk dalam kegiatan Obral Obrol. Kegiatan itu secara umum membicarakan bahasa, sastra, sejarah, dan budaya Indramayu.

Baca Juga: Mau Jalan-jalan Akhir Tahun? Yuk Simak 5 Tips Liburan Murah, Dijamin Gak Bikin Kantong Jebol!

Pada acara Obral Obrol pertama pada 2019 silam, Minanto menjadi pengisi dengan membahas proses kreatif di balik novel Aib dan Nasib tersebut.

Uniknya novel Aib dan Nasib tidak memiliki tokoh utama. Novel tersebut mempunyai 4 pemusatan kisah yakni:

1. Boled Boleng (pemuda sinting yang disingkirkan baik oleh keluarga maupun oleh lingkungannya).

Baca Juga: Sikapi Kasus OTT KPK terhadap Edhy Prabowo, Presiden Jokowi: Kita Hormati Proses Hukum

2. Marlina (pemuda tulang punggung keluarga yang berkali-kali gagal menikah karena permasalahan keluarga).

3. Gulabia (gadis SMA yang terpaksa berhenti sekolah karena hamil di luar nikah dan menjalani pernikahan dini).

4. Mang Sota (seorang single parent yang membesarkan anak perempuan semata wayangnya yang secara mental tidak stabil).

Baca Juga: Yuk! Ikuti 6 Tips Membuat Dekorasi Dapur dengan Tanaman yang Indah dan Menyejukan

“Dari keempat kisah itu mereka dipertemukan oleh nasib mereka masing-masing yang dapat dikatakan serupa aib, selain daripada mereka adalah bertetangga.

“Pada akhirnya, saya berusaha untuk melukiskan gambaran watak-watak orang-orang desa yang penuh konflik dan kesenjangan,” ujar Minanto kepada PikiranRakyat-Indramayu.com pada 25 November 2020.

Tak hanya menelurkan Aib dan Nasib, ia juga pernah menerbitkan novel lain berjudul Semang (2017) dan Dulatip Ingin Membenturkan Kepalanya ke Tembok Setiap Kali Diberitahu Kabar tentang Orangtua (2018).

Baca Juga: Mulai Muncul Kluster Perkantoran, Bupati Indramayu Sidak Protokol Kesehatan Kantor Pemerintahan

Sebagai sastrawan Indramayu, lulusan Sastra Inggris Unpad tersebut berharap agar sastra Indramayu dapat terus dihidupkan.

Tentu hal itu memungkinkan untuk terjadi saat sastra masih dibaca masyarakat, diterbitkan, dan disebarkan secara luas.

“Jika mau lebih muluk, kita memang perlu wadah yang lebih amba (luas) untuk menampung dan jangkauan yang lebih amba (luas) juga untuk menyebar karya-karya sastra berbahasa Indramayu itu,” ujar pria 28 tahun tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Disarpusindramayu (@disarpusindramayu)

 

***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x