Jangan Larang dan Bentak Anak-anak yang Gaduh atau Bandel di Masjid, Ini Dampaknya Menurut Gus Baha

12 Februari 2022, 19:05 WIB
Ilustrasi Gus Baha /Tangkapan layar/Instagram/gusbahastory

INDRAMAYUHITS - Tidak semua kenakalan itu berkonsekuensi dosa, dan tidak bisa disikapi seperti kenakalan lainnya.

Salahsatunya adalah kenakalan yang dilakukan anak-anak kecil. Selain kadar kenakalannya sepele khas anak-anak, juga karena mereka belum terkena beban hukum seperti orang yang lebih dewasa.

Tentang hal ini KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha pernah memberikan penjelasan dalam akun Youtube DPPAI UII berjudul Menyikapi Anak-Anak yang Bermain di Masjid - Gus Baha yang rilis tanggal 22 Mei 2020.

Baca Juga: Nilai-nilai Substantif Hijrah Menurut Habib Luthfi Ini Bisa Dijalankan Umat Islam Secara Terus Menerus

Gus Baha mencontohkan saat anak-anak naik ke tempat yang lebih tinggi, yang kalau orang dewasa bisa dianggap tidak sopan, tapi berbeda dengan anak-anak.

"Nakal ndak harus dosa, seperti anak kecil yang menek-menek (naik-naik). 'Bocah kok nakal?!' Padahal anak kecil menek (naik-naik) itu haram nggak? Enggak kan," ujar Gus Baha.

Sebaliknya, kata Gus Baha, justru bisa jadi malah orang tuanya yang mendapatkan konsekuensi haram lantaran membentak anak-nak.

Baca Juga: BUMN Bidang Infrastruktur PT Brantas Abipraya Buka Lowongan Kerja Februari 2022 untuk Sejumlah Posisi

"(Bearti) yang nakal betul ya ibunya itu, karena ibunya itu orang yang sudah mukallaf (artinya terkena beban hukum), sudah tua, eh, salah langkah," sambung Gus Baha.

Gus Baha meluruskn, sebenarnya bahas yang tept buknlah kenakalan atau nalal, tetapi lucu atau kelucuan.

"Anda bisa mengatakan, 'oh kamu pinter ya nak, sudah bisa manjat meja” harusnya diapresiasi. Jangan malah dikata-katai, 'wah nakal!'," kata dia.

Baca Juga: Gus Baha Beri Trik Tingkatkan Ibadah dengan 'Zikir' Kematian, Begini Maksudnya

Menurut Gus Baha, senakal-nakalnya anak-anak, masih nakal orang tuanya. Karena orang tua sudah kena khitob atau ketentuan hukum, sedangkan anak-anak belum, sehingga tidak mendapatkan konsekuensi dosa.

Lebih lanjut Gus Baha menjelaskan, usia anak-anak belum punya kewajiban untuk bersikap sopan, belum kena hukum.

Sebaliknya, seharusnya orang dewasa yang harus bersikap sopan sama anak-anak, karena sudah terkena hukum.

Baca Juga: Gus Baha Wanti-wanti Bahayanya Punya Khodam Jin, Apalagi hingga Menguasainya, Nabi Sulaiman saja Tidak Kuat

"Makanya, Rasulullah ketika sedang shalat, Hasan Husein itu naik. Kalau dalam istilah jawanya, Rasulullah itu dijadikan tumpakan. Semua riwayat itu mengatakan, nabi itu hanya diam saja," ungkap Gus Baha.

Bahkan ada sahabat yang sampai mendongakkan kepalanya ketika semua sedang sujud. Sahabat itu berkata dalam hatinya. “Ini ada apa? Kok Nabi sujudnya lama sekali?”

"Inilah barokahnya ada sahabat yang 'nakal' semacam ini, berani mendongakkan kepalanya ketika semuanya sedang sujud," kata dia.

Baca Juga: Bagi yang Taubat dan Ingin Menebus Sholat yang Telah Ditinggalkan Bertahun-tahun, Ini Caranya Kata Gus Baha

Barokah yang dimaksud adalah ditemukan riwayat bahwa penyebab nabi sujudnya lama dikarenakan ada cucunya yang masih kecil sedang menaiki beliau ketika sedang shalat.

Tak hanya itu, bahkan Nabi pun sampai memberikan penjelasan setelah sholat selesai kepada para sahabat.

“Saya ini seharusnya mengakhiri sujud saya sesuai aturan shalat yang umum, tetapi ada cucu saya, saya biarkan sampai dia puas. Sehingga ketika dia turun, baru saya mengakhiri sujud saya,” tutur Nabi.

Baca Juga: Habib Luthfi Cerita tentang Toleransi Walisongo dan Majapahit, Semua Menyatukan Bukan Sebaliknya

Lebih lanjut Gus Baha menyampaikan, jangan sampai sholat itu menjadi problem atau masalah. Ia tak bisa membayangkan bila Nabi membentak Hasan.

Maka bisa dipastikan Hasan akan menjadi trauma. Lama-lama anak akan trauma dengan sholat, karena dianggap sebagai masalah.

Gus Baha pun mengaku salahsatu yang tidak berpendapat bahwa anak kecil tidak boleh di masjid.

Baca Juga: Ijazah Wiridan dan Doa dari Habib Luthfi agar Diperlancar Rezekinya oleh Allah, Yuk Amalkan!

"Sering kan? Anak kecil itu waktunya khutbah malah ramai sendiri. Saya tetap setuju bahwa anak kecil di masjid itu tetap boleh," sambungnya.

Kalau dilarang dengan bentakan, maka mereka akan trauma datang ke masjid.

"Wong di masjid kok dibentak. Lagipula orang itu kadang-kadang cuma nggaya, 'Wah ada khutbah kok rame-rame begini anak-anak?' Padahal kalau tidak diramaikan anak kecil, yang mendengarkan khutbah kebanyakan pada tidur," papar Gus Baha.

Baca Juga: Gus Mus Minta Lakukan Ini Bila Dapat Kabar Tak Jelas Kebenarannya, Jika Tidak Maka Akan Jadi Dosa Merata

Dikatakan, tidak bisa menjamin kalau perilaku orang dewasa lebih baik. Karena itu lebih baik kalau anak-anak kita main di masjid, daripada di tempat lain yang kurang baik. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Youtube DPPAI UII

Tags

Terkini

Terpopuler