243 Penghafal Al-Qur’an Ikuti Diklat, Katib JQHNU Jabar: Viral di Langit, Belum Viral di Bumi

- 14 November 2020, 11:37 WIB
Ilustrasi berdoa atau membaca Al Quran.
Ilustrasi berdoa atau membaca Al Quran. /Pexels/ Abdullah Ghatasheh

PR INDRAMAYU – Penghafal al-Qur’an adalah mereka yang menghafalkan kitab suci umat Islam tersebut. Idealnya, mereka viral (dikenal) di langit dan di bumi.

Hal ini menjadi perhatian Katib Majelis Ilmy Pengurus Pimpinan Wilayah Jam’iyatul Qurra Wal Hufadz (JQHNU) Jawa Barat (Jabar), Lukman Hakim.

Lukman menyatakan hal itu saat menyampaikan pidato laporan atas nama Koordinator Satu Desa Satu Hafiz (Sadesha). Diklat Wawasan Kebangsaan tersebut terselenggara atas kerja sama JQHNU Jabar dan Pemprov Jabar.

Baca Juga: Sosok Pemeran di Balik Video Syur Mirip Dirinya Diburu Polisi, Hingga Gisel Harus Jalani Pemeriksaan

“Boleh jadi kita sudah viral di langit, tapi kita belum viral di bumi,” ujar Lukman Hakim dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman NU Online Jabar.

Terkait tidak viralnya mereka di bumi, Lukman menuturkan bahwa sudah saatnya para penggerak program Sadesha itu mulai melakukan syiar di media sosial terkait kegiatannya.

Di zaman sekarang, lukman mengakui bahwa kemasan sebuah produk lebih dikedepankan daripada isinya.

“Cara kadang lebih efektif dibanding tujuannya itu sendiri, sebab hari ini orang ingin belajar lebih simpel dan praktis. Dan dari manakah sumber belajar mereka?” ujarnya.

Baca Juga: Gol Tunggal Firmino Mengantarkan Brasil Kalahkan Venezuela 1-0

Orang-orang di zaman ini, menurut Lukman, cenderung belajar dengan cara mencari informasi di YouTube atau media sosial lain seperti Facebook.

“Kalau kita tidak berkontribusi konten di media, maka jangan salahkan kalau yang lain berkontribusi konten, kemudian mereka belajar kepada konten mereka. 

“Syiar kita berada di desa-desa, tetapi di media juga kita lakukan, kita ingin viral di bumi, dan viral di langit,” tuturnya.

Baca Juga: Sempat Membaik, Direktur RSI Surabaya Meninggal Dunia Karena Covid-19

Sementara itu, penghafal Al-Qur’an dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat (Jabar) menghadiri Diklat Wawasan Kebangsaan tersebut dari Kamis hingga Sabtu, 12-14 November 2020.

Mereka tercatat berasal dari Kabupaten Purwakarta, Subang, Bekasi, Cianjur, Karawang, dan Depok. Selain itu, ada pula di antara mereka yang berasal dari Kabupaten serta Kota Sukabumi dan Bogor.

Sebanyak 243 peserta yang merupakan anggota program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) itu di Hotel Asrilia, Kota Bandung. Sadesha itu dicanangkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Baca Juga: Benarkah Kelelahan Terus Menerus Pertanda Covid-19? Begini Penjelasan Dokter

 “Wawasan kebangsaan peserta akan memperoleh wawasan keislaman, Al-Qur’an, metodologi tajwid, tahfiz dan menguatkan daya hafalan, pemaparan aksi kita di masyarakat bagaimana cara kita melakukannya, how to do, bagaimana cara melakukannya,” ujar Lukman Hakim.

Lukman sangat mengapresiasi perhatian terhadap penghafal Al-Qur’an yang diberikan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.

“Program ini kalau di-search di Google, satu-satunya di Indonesia, dan satu-satunya di dunia,” ujarnya.

Baca Juga: Alami Kenaikan, Penyebaran Covid-19 Kota Bandung Masih Tinggi Ternyata Ini Penyebabnya

Acara itu dibuka oleh Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum. Ketua Pengurus Pimpinan Wilayah JQHNU Jabar, Cecep Abdullah Syahid, pun menghadiri acara tersebut.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: NU Online Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah