"Ya bisa bergantian, misal dalam satu kelas itu ada 30 siswa, itu bisa dibagi dua dengan pola pengajaran hanya tiga jam saja dalam satu hari,"jelasnya.
"Atau bisa diatur siswa dua hari sekalu datang ke sekolah tatap muka, tapi kalau seperti itu sekolah harus mau capek, setelah atau sebelum belajar tatap muka, harus segera disemprot disenfektan,"sambungnya.
Tambah dia, penyemprotan disenfektan tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja melainkan seluruh lingkungan sekolah, seperti area tempat bermain siswa atau dilapangan.
"Protokol kesehatan harus tetap dilakukan, saya ini sebetulnya lebih setuju dengan cara mengajar tatap muka dibanding PJJ,"imbuhnya.
Baca Juga: Lewat Momen Simulasi Piala Thomas Uber 2020, Marcus Sebut Itu Sebagai Ajang Kekompakan Tim
Fitria mengakui dimasa pandemi Covid - 19 Pemerintah Kota Cirebon sedang dilema, sebab penyebaran Covid-19 semakin meningkat, akan tetapi menurut dia, untuk sistem PJJ ini harus diperhatikan, jangan sampai hanya menuntut siswa untuk tetap bisa melakukan PJJ.
"Pemkot seharusnya jangan hanya bisa menuntut saja kepada siswa yah, tanpa memikirkan memberikan solusi untuk kuota handphone karena PJJ ini tidak akan mungkin bisa maksimal kalau tidak seperti itu,"pungkasnya.***