Setelah selesai nganterin koran ujar Ade, dirinya baru ngaktifin handphonnya untuk melakukan aktivitas sebagai ojek online (ojol).
"Kalau dulu nganterin koran bisa sampai jam sepuluh kadang lebih karena koran yang harus dianterin cukup banyak hampir 200 pelanggan," katanya.
Baca Juga: Benarkah BTS Ambil Program S2 Demi Hindari Wajib Militer? Big Hit Entertainment Ungkap Kebenarannya
Namun ujar dia, setelah ada Covid-19, jumlah pelanggan koran terus menurun karena banyak pelanggan yang berhenti sehingga sisanya tinggal sekitar 50 pelanggan.
"Sekarang pelanggannya tinggal sedikit karena Covid-19, jadi jam 08.00 juga sudah selesai," katanya
Sementara itu, profesi sebagai mitra Grab mulai digelutinya sejak setahun lalu tepatnya pada akhir 2019. Hampir setiap hari ojol ini selalu aktif bertransaksi dan menjalankan kewajibannya sebagai mitra Grab.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Makam Ini Diklaim Sebagai Makam Nabi Muhammad, Tinjau Kebenarannya
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Aep, yang merupakan petugas keamanan kantor Pikiran Rakyat Tasikmalaya membenarkan terkait hal itu kepada PikiranRakyat-Indramayu.com.
"Ya itu orang Bumi Resik Panglayungan. Kenal, kalau tiap pagi suka ketemu, orangnya sopan dan tidak banyak bicara," kata Aep, Jumat, 10 Juli 2020.
Diberitakan sebelumnya, Ade Adfian Ahmad (47), warga asal Perumahan Bumi Resik Panglayungan (BRP) Kota Tasikmalaya, merupakan salah satu ojek online (Ojol) Grab yang viral karena ketulusan hatinya mengembalikan kembali uang pembayaran lebih kepada konsumennya beberapa hari lalu.