INDRAMAYUHITS – Viralnya berita pemilik boarding school atau pesantren, yang menjadi predator seksual dengan memperkosa para santriwatinya hingga dalam jumlah belasan, memojokkan institusi Pendidikan berbasis agama itu.
Ibarat pepatah, nila setitik rusak susu sebelangah, kebejatan Herry Wirawan yang haus birahi telah mencoreng muka wajah lembaga boarding school atau pesantren.
Para pengasuh pesantren dan mereka yang pernah bersentuhan dengan pesantren khawatir, hebohnya kasus ini dapat membuat orang tua enggan untuk menyekolahkan anaknya di boarding school atau pesantren.
Baca Juga: Habib Novel Alaydrus: Syarat Pertama untuk Sembuh Adalah Ridho Diberi Sakit dan Tetap Bersyukur
Terkait hal ini, Panglima Santri Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum angkat bicara. Ia prihatin atas kasus predator seks Herry Wirawan, di antaranya karena ia adalah guru ngaji di salahsatu lembaga Pendidikan keagamaan.
Menurut wakil gubernur Jawa Barat itu, orang tua tidak boleh takut terhadap putra-putrinya yang sedang menempuh pendidikan di pondok pesantren, majelis taklim, madrasah diniyah, atau lembaga sejenis.
Biasanya, kasus semacam itu terjadi di lembaga yang tidak jelas izin, penyelenggaraan pendidikannya, hingga sejarah dan track record-nya.
Baca Juga: Quote Sindiran Gus Mus untuk yang Suka Mengajak Kebaikan, Padahal Prilakunya Tidak Baik
Dengan demikian, masyarakat dituntut untuk jeli saat hendak menempatkan anaknya di Lembaga Pendidikan yang diasramakan. Terutama cari lembaga yang sudah punya nama dan citra baik dalam menjaga anak didiknya.