Tak Terpengaruh Pandemi Covid-19, Ponpes Mahasiswa Al Ihsan Cibiru Hilir Tetap Gelar Pengajian

- 17 Desember 2020, 12:05 WIB
Santri Pondok Pesantren Mahasiswa al Ihsan tetap mengaji dengan protokol kesehatan yang ketat.
Santri Pondok Pesantren Mahasiswa al Ihsan tetap mengaji dengan protokol kesehatan yang ketat. //NU Online Jabar/Foto: Fikar/

 

PR INDRAMAYU – Pandemi Covid-19 berdampak pada dunia pendidikan termasuk perguruan tinggi dan pondok pesantren.

Hal ini juga terjadi pada salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Bandung yakni UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Beralihnya kegiatan pembelajaran menjadi via daring memaksa sejumlah pondok pesantren di sekitar kampus tersebut untuk menyesuaikan diri dan meliburkan kegiatan utama.

Baca Juga: Unggah Kisah terkait Covid-19, Ustaz Yusuf Mansur: Yang Paling Mahal Tentu Saja Kebebasan

Kebijakan itu diberlakukan untuk mencegah munculnya klaster penyebaran Covid-19 di sekitar pesantren yang merupakan kawasan padat penduduk.

Hal berbeda dilakukan Pondok Pesantren Mahasiswa Al Ihsan tetap mengadakan kegiatan pengajian dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pondok pesantren tersebut beralamat di Jalan Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Menteri Pendidikan Organisasi Santri Pesantren Al-Ihsan (OSPAI) Pusat, Abin Rifa, mengonfirmasi bahwa sebenarnya pengajian di pesantren itu tidak pernah libur.

Baca Juga: Berbagi Kisahnya Kena Covid-19, Begini Kondisi Ustaz Yusuf Mansur Sekarang

“Sebetulnya Pondok Pesantren al-Ihsan ini walaupun kegiatan pembelajaran di kampus sedang libur semesteran biasanya pengajian bandongan ala pesantren tetap berlangsung.

“Jadi pada intinya pesantren kami tidak pernah ada kata libur mengaji,” tutur Abin kepada NU Online Jabar beberapa waktu lalu.

Abin menambahkan bahwa hal tersebut telah menjadi tradisi di Al-Ihsan untuk tetap mengadakan kegiatan pengajian bagaimanapun keadaannya.

Baca Juga: Fakta Baru: Ternyata 10.000 Langkah per Hari Tak Bantu Turunkan Berat Badan, Simak Penjelasannya

”Kalau dalam program kerja kami pengajian ini dinamakan dengan pengajian intensif sedangkan di pondok pesantren lain lebih sering dikenal dengan pengajian pasaran,” ujar Abin dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari NU Online Jabar.

Menurut Abin, pengajian intensif itu memiliki keistimewaan yakni tidak hanya diadakan di bulan ramadan, tetapi juga setiap libur semester dan pada momen seperti pandemi Covid-19 saat ini.

Karena cukup banyaknya santri yang tidak pulang, pengurus pesantren memutuskan untuk tetap mengadakan kegiatan pengajian tersebut. Mereka tidak pulang karena tidak memiliki kegiatan selama di rumah.

“Harapan kami para pengurus, santri tetap menjaga protokol kesehatan, dan tetap semangat mengikuti pengajian yang sudah kami fasilitasi untuk para santri,” ujarnya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: NU Online Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah