Tetap Menggelar Pilkada Serentak 2020, Tiga Daerah Pilkada Ini Diawasi secara Ketat

- 1 Desember 2020, 21:30 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Umum saat mengikuti secara virtual dari Kab. Tasikmalaya, Doa Bersama untuk Bangsa dalam rangka Puncak Peringatan HUT ke-49 Korpri Tahun 2020, Minggu (29/11/2020). (Foto: Humas Jabar)
Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Umum saat mengikuti secara virtual dari Kab. Tasikmalaya, Doa Bersama untuk Bangsa dalam rangka Puncak Peringatan HUT ke-49 Korpri Tahun 2020, Minggu (29/11/2020). (Foto: Humas Jabar) /

PR INDRAMAYU - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengawasi ketat ketiga daerah zona merah (risiko tinggi) yang sebentar lagi akan diselenggarakan Pilkada Serentak 2020.

Dari delapan daerah yang akan menggelar pilkada serentak, termasuk juga ketiga daerah yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Karawang.

Ketiga daerah tersebut saat ini sedang menjalani tahapan kampanye, dan pada 9 Desember 2020 akan menggelar pilkada serentak.

Baca Juga: Bongkar Alasan Azka Unfollow Akun Kalina Oktarina, Deddy Corbuzier: Haknya Dia

Hal tersebut diungkapkan setelah Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar, di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Senin 30 November 2020.

Menurutnya, klaster bisa berpotensi muncul pada saat pilkada serentak jika tidak adanya upaya pencegahan dan antisipasi.

Salah satunya mempertimbangkan tes bagi pemilih yang akan datang ke tempat pemungutan suara.

Baca Juga: Belum Hadir, Polda Metro Jaya Tunggu kedatangan Rizieq Shihab Hingga Malam Ini

"Tentang daerah yang akan melakukan pilkada, karena dikhawatirkan ada klaster baru, ada masukan agar ada tes bagi mereka yang ingin mencoblos," ujar Kang Uu.

Perlu dipertimbangkan tes bagi pemilih ini, terlebih bagaimana teknis, metode, serta target dan keterjangkauannya.

Apakah tes tersebut dilakukan dengan cara RDT atau tes usap. Kemudian apakah dilakukan sebelum atau setelah pencoblosan, maupun di kedua kesempatan itu.

Baca Juga: Dokter Ungkap Tips agar Anak Terbiasa Makan Sayur, Yuk Ikut Sarannya Berikut Ini!

Termasuk juga harus diperhitungkan, apakah tes akan berlaku bagi pemilih di segala umur, atau hanya disasarkan pada usia rentan di atas 40 tahun atau bahkan yang telah memiliki penyakit penyerta.

Dalam penanganan Covid-19, Uu menjelaskan, Satgas selalu merujuk pada data dan kajian ilmiah, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

"Kami belum bisa memutuskan karena ini harus dikaji secara ilmiah. Keputusan Pemprov Jabar tidak akan lepas dari kajian-kajian ilmiah sehingga bisa dipertanggungjawabkan," ucap Kang Uu.

Baca Juga: Bersiap! Sore Ini, Pemerintah akan Tentukan Terkait Libur Panjang Akhir Tahun

Selain itu, harus dipertimbangkan pula, lanjutnya, mengenai persediaan logistik di tiga kabupaten penyelenggara pilkada tersebut

Lebih lanjut, saat ini alat tes PCR (tes swab) di Jawa Barat sudah menipis. Jumlah pengentasan per pekan semakin berkurang, biasanya mencapai 50 ribu sampel, namun berdasarkan laporan terakhir kini baru 36 ribu sampel.

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Pemprov Jabar, Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini belum bisa memutuskan perihal kemungkinan tes Covid-19 bagi pemilih.

"Mudah-mudahan minggu depan atau sebelum hari-H bisa ada keputusan,” pungkasnya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x