Cek Fakta: Gempa Besar Diklaim Bakal Guncang Wilayah Jawa Barat, Begini Keterangan dari BMKG

26 Januari 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi reruntuhan gempa. /

PR INDRAMAYU - Beredar kabar bahwa gempa besar akan terjadi di Jawa Barat.

Gempa besar tersebut akan mengguncang Jawa Barat diakibatkan oleh Sesar Lembang yang mengeluarkan energi besar.

Sesar Lembang merupakan sesar aktif dengan panjang sekitar 25-29 km yang terbagi menjadi 3 segmen. Berdasarkan kajian paleoseismik, sesar Lembang mengalami pelepasan energi (gempa bumi) pada 1600.

Baca Juga: Kasus Stunting Masih Tinggi, Jokowi Minta BKKBN untuk Benahi Program Manajemen Stunting

Jika 3 segmen sesar Lembang bergerak bersamaan akan menimbulkan gempa bumi dengan kekuatan maksimum sekitar 6,8-6,9 Mw.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyampaikan kabar terkait Sesar Lembang yang akan mengeluarkan energi adalah klaim yang tidak benar.

Dengan tegas, BMKG Bandung menyatakan hingga saat ini belum ada prediksi perihal gempa.

Baca Juga: Usai Dipecat Chelsea, Unggahan Terbaru Frank Lampard di Instagram Banjir Komentar

"Gempa bumi belum dapat diprediksi, sehingga informasi bahwa tahun 2021 Sesar Lembang akan melepaskan energi yang dikumpulkan sejak 2012 adalah informasi hoaks (tidak benar)," tulis BMKG Bandung seperti dilansir dari akun Twitter resminya, pada Selasa, 26 Januari 2021.

Sesar Lembang tentunya berpotensi terhadap kegempaan, namun terkait kapan terjadi hingga besar magnitudo masih belum bisa diprediksi.

"Potensi kekuatan gempa maksimum dapat diketahui, tetapi energi yang dihasilkan bisa saja hanya 40 persen atau 50 persen dari energi maksimum," ungkap BMKG.

Baca Juga: Akui Dirinya Penyintas TBC, dr. Tirta Ungkap Bedanya dengan Covid-19 Lewat Video Tiktok

Hingga saat ini, aktivitas gempa bumi terakhir yang terekam seismograf BMKG yaitu 2010-2012 sebanyak 14 kejadian. Dari kejadian tersebut hanya 1 gempa bumi yang dirasakan yakni pada 28 Agustus 2011.

Demikian keterangan dari BMKG Bandung perihal gempa di Jawa Barat dan Sesar Lembang.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler