Tiongkok Enggan Bersuara Terkait Donald Trump Buka Rekening di Negaranya, Begini Pengakuan Jelasnya

- 22 Oktober 2020, 09:22 WIB
Donald Trump
Donald Trump /PIXABAY/geralt

PR INDRAMAYU – Presiden  Amerika Serikat (AS) Donald Trump memiliki akun rekening di sebuah bank di Tiongkok, Pemerintah Tiongkok menyebutkan enggan mengomentari laporan tersebut.

"Saya tidak mengetahui hal tersebut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian saat ditanya wartawan Bloomberg mengenai laporan tersebut pada sesi pengarahan pers, Rabu, 21 Oktober 2020.

Dia menyatakan menentang jika negaranya dilibatkan dalam isu politik menjelang pemilihan presiden (pilpres) AS. Seperti dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs wartaekonomi dan New York Times.

Baca Juga: Atasi Keamanan Siber, Central Data Technology Buat Passwordless dan Touchless Untuk Para WFH

"China dengan tegas menentang tindakan siapapun di AS yang menyeret China ke dalam pilpresnya," ujar Zhao.

NYT melaporkan, Trump memiliki rekening di sebuah bank Tiongkok. Namun akun rekening itu tidak dicantumkan dalam pengungkapan keuangan publik.

Menurut laporan New York Times (NYT), rekening itu dikelola Trump International Hotels Management. Pada 2013-2015, perusahaan itu membayar pajak sebesar 188.561 dolar AS kepada Tiongkok.

Baca Juga: Pekan yang Buruk Bagi Madrid, Luka Modric: Kami Tidak Lupa Bagaimana Cara Bermain

Catatan pajak tampaknya tak menjelaskan jumlah pasti uang yang terlibat dalam transaksi melalui rekening tersebut. Namun catatan mencantumkan pendapatan asing dalam laporan pajak di AS bersifat wajib.

Trump International Hotels Management hanya melaporkan beberapa ribu dolar dari Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir.

Pengacara Trump Organization, Alan Garten, mengatakan kepada NYT bahwa perusahaan Trump memang memiliki rekening bank di Tiongkok. Namun dia menolak menyebutkan nama bank tersebut.

Baca Juga: Respon Terkait Pengesahan UU Cipta Kerja, Serikat Pekerja Bank Miliki Tim Studi untuk Mendalaminya

Dalam sebuah pernyataan, Garten mengatakan Trump International Hotels "membuka rekening di bank Tiongkok yang berkantor di AS untuk membayar pajak lokal".

Garten mengatakan perusahaan telah membuka rekening setelah sebuah kantor dibuka di Tiongkok.

"untuk menjajaki potensi kesepakatan hotel di Asia". “Tidak ada kesepakatan, transaksi, atau aktivitas bisnis lainnya yang pernah terwujud dan, sejak 2015, kantor tetap tidak aktif,” kata Garten.

Baca Juga: Respon Terkait Pengesahan UU Cipta Kerja, Serikat Pekerja Bank Miliki Tim Studi untuk Mendalaminya

Menurutnya, meskipun rekening bank tetap terbuka, Dia tidak pernah digunakan untuk tujuan lain. Pada 27 September lalu, NYT melaporkan tentang praktik pengemplangan pajak yang dilakukan Trump.

Disebutkan bahwa Trump hanya membayar pajak pendapatan sebesar 750 dolar AS pada 2016 dan 2017.

Kabar tersebut segera memicu gelombang kritik mengingat kekayaan serta jaringan bisnis yang dimiliki Trump.

Baca Juga: Kembangkan Vaksin Merah Putih, Menristek Berharap Bisa Masuk Tahap Uji Praklinik

Informasi itu diperoleh NYT dari data pengembalian pajak. Pada 2016, yakni ketika Trump memenangkan kontestasi pilpres AS, dia hanya menyetor pajak pendapatan sebesar 750 dolar AS.

Kemudian pada 2017, tahun pertama Trump menjalani masa jabatannya sebagai presiden, ia tetap membayar pajak dengan nominal serupa.

Trump bahkan disebut tak membayar pajak penghasilan apa pun dalam 10 dari 15 tahun sebelumnya.

Baca Juga: Membanggakan! Aplikasi Belajar Karya Inovasi Guru Indramayu 'Si Belmi' Berhasil ke Provinsi

Menurut NYT, Trump mampu meminimalkan tagihan pajaknya dengan melaporkan kerugian besar di seluruh jaringan bisnisnya.

Pada 2018, misalnya, Trump mengklaim menelan kerugian sebesar 47,4 juta dolar AS. Namun dalam pengungkapan keuangan tahun itu, dia memiliki pendapatan sebesar 434,9 juta dolar AS.

NYT mengaku telah memiliki data pengembalian pajak Trump dan perusahaan dalam organisasi bisnisnya untuk kurun dua dekade terakhir.

Baca Juga: Bersaing dengan Isyana dan Raisa di AMI Award, Tiara Andini: Nggak Nyangka Juga

Namun, dokumen tersebut hanya menjabarkan apa yang dikatakan Trump kepada pemerintah tentang bisnisnya dan tidak mengungkapkan kekayaan aslinya.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah