PR INDRAMAYU - Di Tiongkok, Daging babi adalah salah satu menu pokok. Namun dalam dua tahun terakhir wabah flu babi Afrika sudah menghancurkan hampir separuh ternak babi di sana, sehingga harga daging di pasaran meningkat.
Sebuah perusahaan swasta bernama Guangxi Yangxiang sedang membangun kawasan apartemen tinggi di daerah pegunungan Yaji, yang akan bisa memproduksi sekitar 840 ribu babi setiap tahun ketika mulai berproduksi.
Dalam usaha meningkatkan produksi ternak babi serta menghadapi wabah seperti flu babi Afrika, Tiongkok mulai menernakkan babi di apartemen bertingkat.
Baca Juga: Kunjungan Dadakan Bupati Indramayu ke Taman Jatibarang Berujung Bahan Evaluasi karena hal Ini
Dilansi PikiranRakyat-Indramayu.com dari wartaekonomi.co.id, dalam peternakan itu akan ada tempat untuk menangani babi yang mati. Pekerja akan tinggal di dalam kompleks.
Direktur Pelaksana Mecardo, Robert Herrmann Di Australia, sebuah perusahaan analisa pasar, mengatakan peternakan seperti ini belum pernah ada sebelumnya di tempat lain.
"Kami sudah melihat adanya kandang babi yang dibuat bertingkat mirip dengan blok apartemen," ujar Robert.
Baca Juga: Ribuan Konten Hoaks Terkait Covid-19 Terjaring Kominfo, Begini Rincian Lengkapnya
Semuanya ada di dalamnya sehingga keamanan biosekuritas akan lebih tinggi dibandingkan di tempat lain, dengan model seperti ini produksi babi akan bisa ditingkatkan dalam waktu cepat.