Baca Juga: Anak Amien Rais 'Gelut' dengan Pimpinan KPK di Pesawat, Sempat Ditegur 3 Kali Tapi Malah Marah-marah
Pengerahan pembom AS dilakukan di tengah periode manuver militer yang intens oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), karena Beijing kian bersitegang tidak hanya dengan AS, tetapi juga Taiwan dan India.
PLA menuduh Amerika Serikat "terus melakukan tindakan negatif yang mengirimkan pesan yang salah" kepada pasukan kemerdekaan di Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan sendiri yang dianggap Beijing sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya.
"Pasukan kami akan waspada setiap saat dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melawan setiap upaya untuk memecah negara dan membuat Taiwan merdeka," kata juru bicara Komando Teater Timur, Kamis 13 Agustus 2020.
Baca Juga: Logo HUT ke-75 RI Disebut Menyerupai Lambang Salib, Aa Gym: Sangat Bisa Dimaklumi karena Memang Gitu
Zhou mengatakan bahwa meskipun China tidak dapat berbuat apa-apa tentang pengerahan militer AS, China mungkin merespons dengan meningkatkan kemampuan serangan baliknya.
"Perubahan keseimbangan kekuatan yang disebabkan oleh pengerahan (AS) mungkin menyebabkan krisis baru," katanya.
“Itu tidak membantu menyelesaikan masalah, tapi memperburuknya," tambah Zhao.*** (Dicky Aditya/Galamedia)