Pemerintah Filipina Berencana Geledah Rumah Warga Cari Pasien Covid-19, Ditentang Para Pegiat HAM

- 16 Juli 2020, 07:27 WIB
FILIPINA menyatakan telah kekurang tenaga medis saat beberapa waktu lalu terus mengirimkan dokter dan perawat ke luar negeri untuk turut menangani virus corona
FILIPINA menyatakan telah kekurang tenaga medis saat beberapa waktu lalu terus mengirimkan dokter dan perawat ke luar negeri untuk turut menangani virus corona //pexels

PR INDRAMAYU - Pemerintah Filipina dan kepolisian akan menggeledah rumah-rumah warga untuk mencari pasien Covid-19.

Demikian kata Menteri Dalam Negeri Eduardo M Año, setelah negara itu melaporkan kasus positif dan korban jiwa di beberapa daerah naik drastis.

Año juga mendorong warga untuk melaporkan tetangga mereka yang kena Covid-19. 

Baca Juga: Bule Rusia Jadi Gembel, Tidur Sebulan Beralaskan Tikar di Rumput

"Siapa pun yang menolak bekerja sama akan dihukum penjara," tegasnya. 

Aturan tersebut ditetapkan pada satu pekan yang sama saat Filipina mengumumkan kenaikan tertinggi untuk korban jiwa harian akibat Covid-19 di Asia Tenggara. Seiring dengan naiknya jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit secara drastis.

Untuk diketahui, kasus positif Covid-19 di Filipina naik tiga kali lipat setelah pemerintah melonggarkan aturan pada 1 Juni. 

Baca Juga: Bersaksi di Hadapan Polisi, Santri Kasus Denny Siregar: Siapa yang Mau Dibilang Calon Teroris?

Negara itu juga mengizinkan kembali warga untuk beraktivitas, dan memperbolehkan para pelaku usaha untuk membuka bisnisnya.

"Kami tidak ingin pasien positif berada di rumah menjalani karantina (mandiri), apalagi jika rumah mereka tidak punya cukup ruang," kata Año saat jumpa pers.

"Jadi yang akan kami lakukan ... datang ke rumah-rumah dan kami akan mengangkut pasien positif ke fasilitas isolasi Covid-19 pemerintah," sambungnya. 

Baca Juga: Curahan Hati saat Dihipnotis Berbuntut Panjang, Dewi Perssik: Seharusnya Ibu Jangan Bermenantu Artis

Strategi itu berbeda dengan apa yang dikatakan sebelumnya, di mana pemerinta meminta mereka dengan gejala sakit ringan untuk menjalani isolasi mandiri.

Namun, Año menjelaskan kebijakannya itu sejalan dengan undang-undang tentang pengawasan penyakit.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Jonathan Malaya, mengatakan pencarian itu dibutuhkan karena banyak pasien Covid-19 melarikan diri dari rumah sakiit.

Baca Juga: Seorang Perangkat Desa Tega Cabuli Anak di Bawah Umur, Pelaku Sempat Melancarkan Aksinya di Kuburan

Sementara itu, rencana tersebut tidak menutup kemungkinan akan ditentang oleh kelompok pegiat, salah satunya mereka para pegiat HAM

"Kepolisian secara sistematis mengincar masyarakat miskin saat memberantas narkoba, demikian isi laporan utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa," menurut mereka. 

Namun, kepolisian menyanggah laporan tersebut.

Baca Juga: Imbas UU Keamanan Baru Hong Kong, Media AS Pindahkan Kantor Perwakilannya ke Seoul

"Bagaimana pemerintah memastikan hak warga Filipina terpenuhi dan terlindungi dengan pendekatan baru ini," kata Wakil Direktur Human Rights Watch untuk Asia, Phil Robertson.

"Penegak hukum di Filipina punya catatan (pelanggaran) HAM terbanyak saat menanggulangi Covid-19, ini tentu membuat banyak orang khawatir," kata dia kepada Reuters. 

Terkait tuduhan itu, kepolisian belum menanggapi pernyataan tersebut. 

Filipina mengumumkan 57.545 orang positif Covis-19 dan 1.603 di antaranya meninggal dunia.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x