SIAP-SIAP! Perang Rusia-Ukraina Makin Parah, Banyak Negara Ikut Terlibat, Giliran Lithuania Tantang Putin

- 22 Juni 2022, 14:29 WIB
Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Presiden Rumania Klaus Iohannis, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz menghadiri konferensi pers bersama, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina 16 Juni 2022.
Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Presiden Rumania Klaus Iohannis, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz menghadiri konferensi pers bersama, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina 16 Juni 2022. /REUTERS/Valenty/ REUTERS/Valenty

Nikolai Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Rusia, mengunjungi daerah kantong itu pada Selasa untuk memimpin pertemuan keamanan di sana.

Dia mengatakan, tindakan "permusuhan" Lituania menunjukkan bahwa Rusia tidak dapat mempercayai Barat, yang menurutnya telah melanggar perjanjian tertulis tentang Kaliningrad.

Ancaman Rusia untuk menghukum Lithuania atas pemblokiran pengiriman kereta api ke daerah kantong Kaliningrad di Moskow membuat gelisah.

Selasa, bagi penduduk yang tinggal tepat di seberang perbatasan yang menaruh kepercayaan pada keanggotaan NATO untuk menggagalkan potensi aksi militer.

Lithuania telah menutup rute untuk pengangkutan baja dan logam besi lainnya, yang katanya harus dilakukan di bawah sanksi Uni Eropa yang mulai berlaku pada hari Sabtu, meningkatkan kemarahan pejabat Rusia yang mengancam dampak negatif yang serius.

Pekerja asuransi Vitalijus Sidiskis (59) mengatakan, meskipun dia yakin sulit untuk memprediksi apa yang mungkin dilakukan Rusia, dia akan tetap tenang karena keanggotaan Lithuania di Uni Eropa dan NATO.

“Tidak ada hal buruk yang akan terjadi, karena Lithuania ada di NATO dan di Uni Eropa," katanya kepada Reuters.

"Saya tidak percaya bahwa mereka (Rusia) akan menyerang kita secara agresif," sambungnya.

Kaliningrad, sebelumnya pelabuhan Koenigsberg, ibu kota Prusia Timur, direbut dari Nazi Jerman oleh Tentara Merah pada April 1945 dan diserahkan ke Uni Soviet setelah Perang Dunia Kedua. Itu terjepit di antara anggota NATO Polandia dan Lithuania.

Setelah Rusia menginvasi Ukraina, Amerika Serikat dan sekutunya memberlakukan beberapa sanksi paling ketat dalam sejarah modern, sebuah langkah yang dilontarkan Kremlin mirip dengan deklarasi perang ekonomi.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah