Pengamat Sebut Rusia Sudah Menang bila Targetnya hanya Demiliterisasi Ukraina, Sayangnya Perang Makin Meluas

- 3 Juni 2022, 10:02 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin terus merespons gertakan Barat.
Presiden Rusia Vladimir Putin terus merespons gertakan Barat. /Sputnik/Massim Blinov/Reuters

Baca Juga: Rusia Ambil Alih Kota Penting, Ukraina Klaim Amerika Segera Kirim Roket-roket Jarak Jauh HIMARS

Jika ofensif Rusia goyah, Putin dapat dipaksa untuk menyatakan mobilisasi cadangan skala penuh untuk meningkatkan pasukannya yang terkuras, kata pakar pertahanan Barat.

"Ini akan melibatkan lebih dari satu juta orang di Rusia, dan kemudian tentu saja akan terlihat bagi mereka yang belum menyadari bahwa Rusia berada dalam perang penuh," kata Gerhard Mangott, seorang akademisi Austria yang telah bertemu dan mengamati Putin. selama bertahun-tahun.

Namun Rusia masih belum pada titik itu, kata Mangott, dan Putin mungkin menarik beberapa dorongan dari tanda-tanda kelelahan Barat dengan perang.

Perpecahan muncul antara pendukung paling hawkish Ukraina, Amerika Serikat, Inggris, Polandia dan negara-negara Baltik, dengan sekelompok negara termasuk Italia, Prancis dan Jerman yang mendesak untuk mengakhiri perang.

"Putin menghitung bahwa semakin perang ini berlarut-larut, semakin banyak konflik dan gesekan di dalam kubu Barat yang akan muncul," katanya.

Sementara itu pembicaraan damai dengan Ukraina terhenti beberapa minggu yang lalu, dan Putin sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda mencari jalan keluar diplomatik.

"Dia masih berpikir ada solusi militer yang baik untuk masalah ini," kata Olga Oliker, direktur program untuk Eropa dan Asia Tengah di Crisis Group.

Putin mempertahankan opsi untuk mengklaim kemenangan kapan saja karena tujuannya adalah demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina telah berhasil. ***

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah