Pengamat Sebut Rusia Sudah Menang bila Targetnya hanya Demiliterisasi Ukraina, Sayangnya Perang Makin Meluas

- 3 Juni 2022, 10:02 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin terus merespons gertakan Barat.
Presiden Rusia Vladimir Putin terus merespons gertakan Barat. /Sputnik/Massim Blinov/Reuters

Bersamaan dengan beberapa sesi Dewan Keamanannya dan serangkaian panggilan telepon dengan para pemimpin asing, ia menyempatkan diri untuk memberikan pidato video kepada para pemain, pelatih, dan penonton Liga Hoki Malam Seluruh Rusia.

Kemunculan rutinitas yang padat, bahkan membosankan, konsisten dengan narasi Kremlin bahwa mereka tidak berperang, hanya melancarkan "operasi militer khusus" untuk menjatuhkan tetangga yang merepotkan.

Baca Juga: UJI TANDING! PSS Sleman Tantang Juara Bertahan Bali United di Laga Persiapan Jelang Liga 1

Untuk seorang pria yang pasukannya memiliki kinerja yang sangat buruk di Ukraina dan dipukul mundur dari dua kota terbesarnya, ribuan korban yang tak terhitung jumlahnya, Putin tidak menunjukkan tanda-tanda stres yang terlihat.

Berbeda dengan menjelang invasi 24 Februari, ketika ia mencela Ukraina dan Barat dalam pidato-pidato yang pahit dan marah, retorikanya tertahan. Pria berusia 69 tahun itu tampak tenang, fokus, dan sepenuhnya menguasai data dan detail.

Sementara mengakui dampak sanksi Barat, ia mengatakan kepada Rusia bahwa ekonomi mereka akan muncul lebih kuat dan lebih mandiri, sementara Barat akan menderita efek bumerang dari melonjaknya harga makanan dan bahan bakar.

Baca Juga: Tanpa Stefano Lilipaly, Borneo FC Siap Jajal Permainan Pendatang Baru Liga 1, Rans Nusantara FC Nanti Sore

Tetapi ketika perang terus berlanjut tanpa akhir yang terlihat, Putin menghadapi tantangan yang semakin meningkat untuk mempertahankan kemiripan normalitas.

Secara ekonomi, situasinya akan memburuk karena sanksi semakin keras dan Rusia menuju resesi.

Secara militer, pasukan Putin secara bertahap maju di Ukraina timur tetapi Amerika Serikat dan sekutunya meningkatkan pasokan senjata ke Kyiv, termasuk janji AS minggu ini tentang sistem roket canggih.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah