Isu Normalisasi Hubungan Israel-Indonesia Mencuat di Luar Negeri, Pakar Asing Bicara, Singgung NU-Gus Yahya

- 29 Desember 2021, 04:01 WIB
Israel menginginkan ada normalisasi hubungan dengan Inonesia, ada peran AS untuk membujuk.
Israel menginginkan ada normalisasi hubungan dengan Inonesia, ada peran AS untuk membujuk. /pexels/Karolina Grabowska

“Apa yang akan Indonesia dapatkan dari Amerika Serikat untuk penjangkauan seperti itu ke Israel? Jawabannya kemungkinan besar adalah janji investasi sektor swasta dan publik yang signifikan. Tidak diragukan lagi, jika Indonesia mengambil langkah normalisasi, itu akan mencerminkan ekspektasi keuntungan ekonominya, mengirimkan pesan kepada orang lain tentang nilai ikatan semacam itu,” papar dia.

Baca Juga: Donald Trump: Yahudi di Amerika Tak Lagi Loyal pada Israel

Robert Hefner, profesor di Pardee School of Global Affairs Boston University mengatakan, pertanyaan apakah Indonesia harus menjalin hubungan diplomatik dengan Israel telah menjadi topik diskusi serius di Indonesia selama lebih dari 20 tahun.

Dikatakan, almarhum Presiden Abdurrahman Wahid, seorang intelektual dan politisi Muslim yang terkenal dari organisasi sosial Muslim terbesar di negara itu (Nahdlatul Ulama/NU, yang memiliki sekitar 90 juta pengikut), adalah orang pertama yang serius membicarakan masalah ini.

“Namun, proposal tersebut terbukti kontroversial bahkan di antara pengikut Wahid sendiri, dan dalam menghadapi tentangan yang luar biasa dari komunitas Muslim yang lebih luas, inisiatif itu dihentikan,” kata Hefner.

Baca Juga: Akui Thailand di Atas Indonesia, tapi Shin Tae-yong Mengaku Tahu Cara Mengalahkannya

Pada tahun-tahun berikutnya setelah Pemerintahan Abdurrahman Wahid, beberapa pimpinan NU terus mengunjungi atau berdialog dengan pejabat di Israel.

“Di bawah presiden saat ini, Joko Widodo, tokoh seperti Yahya Cholil Staquf, ketua umum PBNU terpilih, terus membicarakan masalah ini, baik di lingkungan presiden maupun dengan publik yang lebih luas,” lanjut dia.

Hefner mengatakan, sayap penting kepemimpinan NU ini telah memperjelas bahwa mereka ingin Indonesia memainkan peran yang lebih tegas di antara negara-negara mayoritas Muslim, dan sebagai negara berpenduduk terbesar di dunia Muslim, rasanya keterlibatan Indonesia dengan Israel dapat berdampak positif, bisa berpengaruh di seluruh Timur Tengah.

Baca Juga: KRISIS TIMUR TENGAH: Pasukan Koalisi Arab Bombardir Markas Houthi di Yaman, 223 Tewas

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Jerusalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah