Pihak Uni Eropa dan Amerika Serikat menyatakan akan ada banyak sanksi terhadap kelompok atau individu berkenaan dengan kudeta tersebut.
Aksi kekerasan tersebut kabarnya bermula dari kudea militer pada 1 Februari 2021 yang terjadi di negara salah satu anggota perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tersebut.***