Pakar Kekerasan Politik AS Ungkap Sikap Tak Terduga Donald Trump hingga Singgung Efek Misinformasi

- 7 Januari 2021, 19:20 WIB
Potret Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump.
Potret Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump. /Instagram.com/@realdonaldtrump

Terjadinya kerumunan tersebut mengharuskan AS menulisnya dalam catatan peristiwa. Hal itu dianggap bukanlah sesuatu yang baik.

“Yang berkontribusi besar di sini adalah misinformasi. Orang-orang bergerak berdasarkan konspirasi tanpa bukti,” tutur Koren dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari The Conversation.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Beredar Foto Wanita Australia dan Bayi Kembar, Simak Penjelasannya!

Misinformasi dianggap sebagai masalah utama yang harus segera diatasi.

Akar masalahnya adalah orang-orang mendasarkan keyakinan pada apa yang dirasakan, bukan pada kenyataan.

Tindakan untuk menanggulanginya bergantung kepada respons negara, politikus, pihak keamanan, dan semua orang. Koren mewanti-wanti akan potensi kekerasan yang terjadi di masa depan.

Baca Juga: Pengacara Habib Rizieq Hadirkan Dua Saksi di Sidang Ketiga Praperadilan, Begini Keterangannya

“Tapi memiliki catatan sejarah kekerasan politik adalah prediktor kuat terjadinya kekerasan pada masa depan,” tuturnya.

Menurut Koren, pemerintah AS harus segera unjuk gigi dalam melindungi demokrasi Amerika bahkan jika harus menurunkan kekuatan sekalipun.***

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: The Conversation AS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah