Babak Baru Pilpres Amerika Serikat, Tindakan Trump Dianggap Memalukan, Joe Biden Susun Kabinet

11 November 2020, 13:58 WIB
Kolase Joe Biden dan Donald Trump. Biden menyebut Trump memalukan karena tidak mengakui kekalahan /Instagram

PR INDRAMAYU – Terkait transisi kepemimpinan tertinggi di Amerika Serikat (AS), hal itu akan segera terjadi. Presiden AS terpilih, Joe Biden, akan segera menggantikan lawan politiknya pada pemilihan presiden tahun ini sekaligus petahana yakni Donald Trump.

Pada Selasa, 10 November 2020 lalu, Biden menyatakan bahwa tidak ada yang bisa menghentikan transisi kepemimpinan tersebut. Di sisi lain, Donald Trump tengah mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian untuk mempertahankan kekuasaannya.

Gugatan diajukan oleh Tim Sukses Trump berkenaan dengan usaha menghentikan pengesahan Biden sebagai pemenang pilpres 2020 di negara bagian Michigan. Diketahui Trump tetap merasa memenangi pilpres tersebut dan tengah mengajukan gugatan kecurangan.

Baca Juga: Gatot Tak Hadiri Penyerahan Bintang Mahaputra Padahal Sudah Diundang, Mahfud MD Beberkan Alasannya

Pakar hukum mengungkapkan bahwa peluang Trump untuk memenangkan tuntutan tersebut begitu kecil. Terkait kecurangan yang terjadi pada Pilpres 3 November tersebut, pejabat negara AS menilai bahwa hal itu tidak terjadi secara signifikan.

Seorang saksi yang mengajukan tuduhan perusakan surat suara di Pennsylvania menyatakan pengunduran dirinya. Kemungkinan kemunduran di negara bagian itu pun tampaknya dihadapi simpatisan Trump.

Publik sepertinya tidak tertarik akan tuduhan kecurangan yang dilayangkan Trump. Survei oleh Reuters/Ipsos pada Rabu 11 November 2020 menyatakan bahwa hampir 80% warga AS mengakui pemenang pilpres kali ini adalah Joe Biden.

Baca Juga: Mimpi Buruk, Produksi Drakor 2021 Diprediksi Bakal Berkurang, Pengamat Budaya Ungkap Penyebabnya

Beberapa ajudan menyatakan secara pribadi bahwa Trump perlu mengajukan bukti yang meyakinkan untuk memperkuat tuduhan tersebut. Bukti tersebut diharapkan dapat mempertahankan dukungan terhadap Trump.

Tindakan Trump yang menolak mengakui kekalahannya dianggap Biden sebagai hal yang memalukan. Ia menuturkan bahwa sengketa terhadap hasil pemilu tersebut dianggap tidak penting.

"Saya hanya menganggap ini memalukan, jujur saja. Bagaimana saya bisa mengatakan hal ini secara bijaksana? Saya pikir hal ini tidak akan membantu yang diwariskan presiden," ujar Biden pada Rabu 11 November 2020.

Baca Juga: Pertemuan Habib Rizieq dan Anies Dinilai Tidak Bijak oleh Epidemiolog, Begini Seharusnya

Biden mengaku telah berbicara dengan sejumlah pemimpin dunia seperti Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

"Saya beri tahu mereka bahwa Amerika sudah kembali. Kami akan kembali ke permainan. Bukan Amerika seorang," ujar Biden kepada mereka dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari RRI.

Sementara itu pada hari sebelumnya, Biden menyatakan bahwa timnya tengah mempersiapkan kabinetnya yang akan dilantik pada 20 Januari 2021 mendatang. Ia menyampaikan hal itu dalam pidatonya di Delaware.

Baca Juga: Waspada! Gangguan Penglihatan Mengintai Kita Akibat Radiasi Gadget, Praktikkan Teknik 20:20:20

"Kami tetap berangkat, bergerak bersama, secara konsisten, menyusun pemerintahan kami, Gedung Putih, dan meninjau siapa yang akan kami pilih untuk posisi Kabinet, dan tidak ada yang akan menghentikan itu," ujar Biden pada Selasa, 10 November 2020.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler