Indonesia Diprediksi Kalah Cepat Basmi Pandemi dari Negara Maju, Bill Gates: Selesainya Tahun 2022

12 Agustus 2020, 14:20 WIB
Bill Gates. /Instagram.com/thisisbillgates / /

PR INDRAMAYU - Virus corona Covid-19 masih membekuk sistem kesehatan dan perekonomian di hampir seluruh negara di dunia. 

Vaksin pun masih terus diujicobakan. Sementara itu, beberapa ahli termasuk tokoh-tokoh dunia turut memperkirakan kapan virus ini bisa lenyap di muka bumi. 

Dilansir media Wired, Pendiri Microsoft Bill Gates memperkirakan pandemi Covid-19 baru bisa dibasmi pada akhir 2021 untuk negara maju. 

Baca Juga: Hamili Anak Tetangga hingga Melahirkan, Wawan Malah Kabur Bawa 'F', Polisi Kaget dan Buru Pelaku

Sementara itu, virus ini diperkirakan akan lenyap pada 2020 untuk negara miskin dan berkembang, termasuk Indonesia. 

Salah seorang terkaya di dunia ini mengatakan kemungkinan pandemi ini akan berpengaruh lebih lama pada negara berkembang.

"Untuk negara yang kaya, kita seharusnya dapat mengakhiri hal ini pada akhir 2021, dan untuk seluruh dunia pada umumnya pada akhir 2022," tuturnya seperti diberitakan Galamedia dengan judul 'Kalah Cepat dari Negara Maju, Bill Gates Prediksi Indonesia Baru Bisa Basmi Covid-19 di Tahun 2022'.

Baca Juga: Lakukan Hubungan Terlarang hingga Lahiran, Wawan Bawa Kabur Bocah 14 Tahun Anak Tetangganya

Gates mengungkapkan pandemi ini telah menyebabkan ekonomi banyak negara terpuruk. Sehingga, jika prediksinya benar maka membuat ekonomi banyak negara kembali ke beberapa tahun sebelumnya atau mengalami kemunduran.

Sebelumnya, nama Bill Gates sempat heboh lantaran prediksi yang sempat ia lontarkan pada 2015 benar. Saat itu ia menyebut bahwa warga dunia harus mewaspadai virus yang sangat mudah menular.

"Jika ada yang bisa membunuh 10 juta orang dalam beberapa dekade mendatang, itu adalah virus dengan penularan tinggi ketimbang perang," jelas Gates lewat TED Talk, seperti dikutip BGR.

Baca Juga: Maki-maki Tumpahkan Kekesalan di Facebook, Anggota DPRD Laporkan Putrinya Sendiri ke Polisi

"Bukan misil, tapi mikroba...Kita menginvestasikan banyak uang untuk mencegah nuklir. Tapi, kita menginvestasikan sangat sedikit untuk sistem yang akan menghentikan epidemi. Kita tak siap untuk epidemi berikutnya."

Lima tahun kemudian, pada awal 2020, perkataan Gates menjadi kenyataan. Virus corona mulai menyebar ke seluruh dunia dan menjad pandemi.

Amerika Serikat malah menjadi negara dengan angka positif dan angka kematian tertinggi di dunia. Saat ini angka positif di negara itu mencapai lebih dari 5 juta kasus.

Baca Juga: Niat Bantu Perangi Covid-19 yang Bikin Jenuh, Anji Tak Sangka Dampaknya Malah Jadi Laporan Polisi

Dalam wawancara itu, lagi-lagi Gates mengkritik cara pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatasi pandemi.

Dalam wawancara dengan CNN, Gates mengeluh tingginya angka kasus virus corona di AS akibat kurangnya pengetesan dan pelacakan kontak (contact tracing). Selain itu, beberapa warga juga menolak untuk menggunakan masker.

Sehingga, untuk membendung penularan, vaksin dianggap menjadi satu-satunya harapan.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Logo HUT ke-75 RI Selipkan Lambang Salib untuk Pecah Belah Rakyat? Ini Faktanya

"Penyakit ini, baik dari data hewan maupun data fase 1, tampaknya sangat dapat dicegah dengan vaksin," jelas Gates, dikutip CNET.

Meski FDA akan memberi izin vaksin sebelum akhir tahun, namun Dr Fauci memperkirakan efektivitas vaksin itu hanya 50 persen.

Berbicara soal vaksin, Gates juga skeptis penangkal virus corona SARS-CoV-2 itu bakal segera tersedia untuk semua orang.

Baca Juga: Rayakan 17 Agustus di Masa Pandemi, Pemerintah Siapkan 17.845 Tempat Peringati HUT RI secara Virtual

Menurutnya, kemungkinan beberapa vaksin yang saat ini tengah dikembangkan bakal tersedia lebih dulu untuk negara maju. Hal ini terjadi karena kendala produksi vaksin dalam jumlah besar. 

Terkait dengan obat Covid-19, Gates memuji hasil pengobatan menggunakan antivirus remdesivir dan deksametason kortikosteroid. Kemungkinan obat-obatan ini akan tersedia dalam dua hingga tiga bulan lagi.*** (Dicky Aditya/Galamedia) 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler