Hasil Studi Ungkap Ternyata Kotoran Telinga Bisa Ungkap Tingkat Stres, Simak Penjelasannya

- 8 November 2020, 12:40 WIB
Ilustrasi membersihkan telinga.
Ilustrasi membersihkan telinga. /earaudities.wordpress.com

Sebenarnya, selain kotoran telinga, metode pemeriksaan kortisol bisa juga melalui air liur, darah dan rambut.

Namun, sampel air liur dan darah hanya menangkap sesaat, dan kortisol berfluktuasi secara signifikan sepanjang hari.

Baca Juga: Joe Biden Merasa Terhormat dan Bersyukur, Trump: Pilpres Ini Sama Sekali Belum Selesai

Bahkan pengalaman berhadapan dengan jarum suntik untuk mengambil darah dapat meningkatkan stres, dan dengan demikian meningkatkan kadar kortisol.

Sementara jika menggunakan sampel rambut, memang dapat memberikan gambaran singkat tentang kortisol selama beberapa bulan tetapi analisis rambut tergolong mahal.

Pemeriksaan melalui kotoran telinga sendiri sebelumnya juga menyakitkan karena melibatkan jarum suntik. Untuk itulah, Herane-Vives dan rekan-rekannya mengembangkan swab yang, jika digunakan, tidak akan lebih membuat stres.

Baca Juga: Sudahi Tren Buruk, Bruno Fernandes Berhasil Antar MU Raih Kemenangan Menaklukan Everton

"Setelah studi percontohan yang berhasil ini, jika perangkat kami dapat diteliti lebih lanjut dalam uji coba yang lebih besar, kami berharap dapat mengubah diagnosis dan perawatan bagi jutaan orang dengan depresi atau kondisi terkait kortisol seperti penyakit Addison dan sindrom Cushing, dan kemungkinan banyak kondisi lainnya," kata peneliti dalam sebuah pernyataan.

Ke depannya, mereka berharap kotoran telinga juga bisa digunakan untuk memantau hormon lain.

Para peneliti juga perlu menindaklanjuti penelitian terhadap orang-orang Asia, yang tidak disertakan dalam studi percontohan ini karena sebagian mereka menghasilkan kotoran telinga yang kering, bukan kotoran telinga yang basah dan berlilin.***

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah