“Pasien dalam dua golongan darah ini mungkin memiliki peningkatan risiko disfungsi atau kegagalan organ akibat Covid-19 dibandingkan orang dengan golongan darah O atau B,” ujar para peneliti di Jurnal Blood Advances.
Penelitian lain di Spanyol dan Italia menunjukkan hal yang sama. Riset pada Juni 2020 tersebut menyatakan akan adanya risiko 50% lebih rendah untuk terpapar Covid-19 bagi pemilik golongan darah O. Risiko tersebut terkait infeksi corona yang cukup parah.
Baca Juga: Tanggal Menkes Terawan Agus akan Tampil ke Hadapan Publik Dibocorkan Seseorang
Dibandingkan dengan golongan darah lain, mereka yang bergolongan darah O bisa dikatakan memiliki risiko lebih rendah terjangkit corona.
Sampel yang diteliti adalah hampir 500.000 orang di Belanda yang menjalani tes Covid-19. Pelaksanaan tes tersebut adalah antara akhir Februari sampai akhir Juli. Sebanyak 38,4% dari 4.600 orang yang terkonfirmasi positif corona memiliki golongan darah O.
Prevalensi tersebut lebih rendah dibanding penelitian di Denmark yang jumlah warganya mencapai 2,2 juta orang. Para peneliti menyimpulkan bahwa mereka yang bergolongan darah O terhindar dari paparan Covid-19 secara tidak proporsional.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ponsel Bisa Disadap Polisi Lewat Nomor IMEI? Tinjau Kebenarannya
"Golongan darah O secara signifikan dikaitkan dengan penurunan kerentanan," ujar para peneliti.
Golongan darah tergantung pada ada atau tidaknya protein di dalamnya. Protein tersebut disebut juga antigen A dan B yang terletak pada sel darah merah. Antigen tersebut merupakan warisan genetik dari orang tua. Mereka yang bergolongan darah O tidak memiliki antigen.***