Dr. Boyke Beberkan Keuntungan Sunat Bagi Pria Dewasa, Seperti Meminimalisir Penyakit Menular

- 11 April 2021, 11:00 WIB
Dr. Boyke membeberkan keuntungan melakukan sunat untuk pria dewasa.
Dr. Boyke membeberkan keuntungan melakukan sunat untuk pria dewasa. /YouTube/DokterBoykeMania/

PR INDRAMAYU - Praktisi kesehatan seksual dr. Boyke Dian Nugraha membeberkan beberapa keuntungan yang akan didapatkan oleh pria dewasa saat dirinya sudah disunat.

Salah satu keuntungannya itu ialah dapat mengurangi resiko tertular penyakit menular.

Selain itu, sunat juga dapat menjaga kebersihan dan kesehatan khusus untuk alat kelamin pria dewasa.

Baca Juga: Kilang Balongan Pertamina Beroperasi Kembali, Akan Kembali Produksi BBM

"Sunat atau sirkumsisi, selain aspek agama dan budaya, juga ada aspek kebersihan dan kesehatan," sebutnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari jogja.antaranews.com.

Berbanding terbalik kenyataanya jika pria belum dikhitan.

Menurutnya, pria tersebut berpotensi terjangkit kuman, kotoran, bakteri sampai virus di sekitar kepala penis.

Baca Juga: Heboh, Bayi Ditemukan dengan Tali Pusar Belum Terpotong di Pencucian Umum

Salah satunya Human Papillomavirus (HPV) yang memicu terjadinya penyakit menular seksual (PMS).

Dalam keadaan tertentu, penyakit ini menurut Boyke mampu memicu penyakit kanker.

Penjelasannya ketika dalam keadaan normal, kepala penis pria yang tidak disunat akan tertutup kulup atau kulit.

Baca Juga: Mengenal LaNyalla, Orang Indonesia 'Pengkoleksi' Nomor 7, Pernah Ditahan 7 Bulan di Kamar Nomor 7

Agar kebersihan kepala penis dapat terus terjaga, membutuhkan perawatan ekstra.

Beberapa diantaranya melakukan pembersihan secara berkala agar kuman dan kotoran tidak lagi bersarang.

Pada kesempatan yang berbeda, Ketua PP Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) Prof. Andi Asadul Islam membeberkan beberapa metode sunat yang bisa dilakukan di tanah air.

Baca Juga: Usai Diguncang Gempa, Pemerintah Kabupaten Malang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Ini menurutnya dapat menjadi pilihan bagi pria dewasa yang ingin disunat.

Beberapa metode itu seperti sunat laser, sampai metode klamp yang prosedurnya dilakukan tanpa jahitan.

"Dulu awalnya sunat dengan cara konvensional. Didahului anestesi, terus dipotong. Dengan pemotongan itu banyak resiko yang bisa dihadapi saat khitan," tutur Andi.

"Seperti pendarahaan dan infeksi yang cukup tinggi karena adanya luka terbuka," sambungnya.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Antara Jogja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah