Menurut Profesor Zubairi, virus tersebut belum ditemukan di sampel cairan amniotik atau Air Susu Ibu (ASI).
Meskipun begitu, ada 2 bayi terinfeksi Covid-19 dari ibu yang positif berdasarkan penelitian pada 101 bayi di New York.
Baca Juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia Pagi Ini Jumat 26 Maret 2021, Pasien Positif Baru Kembali Meningkat
Profesor Zubairi merekomendasikan agar ibu hamil yang hendak melahirkan untuk menjalani tes Covid-19 terlebih dahulu.
Alasan di balik rekomendasi tersebut adalah apabila sang ibu positif Covid-19, tentu akan membutuhkan perawatan khusus.
Sementara itu, terkait risiko keguguran, dan cacat pada bayi, Profesor Zubairi menyatakan terdapat risiko 25 persen lebih tinggi akibat ibu yang terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Cipamokolan Nomor Satu, Inilah 10 Kelurahan Tertinggi Covid-19 Kota Bandung Jumat 26 Maret 2021
“Laporan terbaru dari CDC (Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) AS menunjukkan bahwa Covid-19 memang terkait dengan kelahiran prematur,” tulis Profesor Zubairi.
Profesor Zubairi juga menyatakan, vaksin Covid-19 tidak memengaruhi kesuburan atau membuat perempuan menjadi tidak bisa hamil.
“Makin banyak bukti beberapa vaksin seperti Pfizer, Moderna, dan Johnson&Johnson ternyata aman untuk ibu hamil,” tulis Profesor Zubairi.