Bahaya Vape Sama dengan Merokok: Bisa Rusak Paru-paru Hingga Risiko Perparah Covid-19!

- 18 Maret 2021, 14:47 WIB
Ilustrasi vaping dengan vape.
Ilustrasi vaping dengan vape. /Pexels

Selain nikotin, vape juga mengandung puluhan bahan kimia, bahkan tambahan perasa. Saat kamu melakukan vaping dengan JUUL sama halnya dengan kamu menghisap rokok seharian.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari TheHealthy, anak-anak hingga remaja di Amerika Serikat sangat menyukai vape karena memiliki berbagai rasa yang menarik seperti permen karet, mangga, dan mint.

Baca Juga: Tim Bulu Tangkis Indonesia Harus Mundur dari All England 2021, Berikut Kronologi Lengkapnya

Di Amerika Serikat, penggunaan vape pada siswa sekolah menengah meningkat 900 persen antara tahun 2011 dan 2015.

Zat utama yang terdapat dalam vape yakni propilen glikol dan gliserin nabati akan menghasilkan bahan kimia saat dipanaskan. Zat inilah yang akan merusak saluran pernapasan

Meskipun akan sangat sulit jika kamu ingin berhenti vaping, tapi banyak manfaat yang akan kamu rasakan jika kamu mulai mencobanya.

Baca Juga: Song Kang dan Han So Hee Akan Bintangi Drama Romantis Terbaru I Know But, Ini Bocoran Alur Ceritanya

Seorang pecandu vaping butuh satu bulan penuh untuk merasa sangat tertekan dan butuh usaha keras untuk dapat menghilangkan kecanduan dan tersebut.

Nantinya kamu akan merasakan banyak gejala sementara seperti sakit kepala, berkeringat, gemetar, insomnia, nafsu makan meningkat, kram perut, dan sembelit.

Gejala psikologis juga akan dirasakan ketika kamu mencoba untuk benar-benar menghentinkan vaping, termasuk rasa mengidamkan nikotin, perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, mudah tersinggung, dan kecemasan.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x