Soal Kiat Cegah Obesitas, Ahli Gizi: Salah Satunya Batasi Asupan Gula, Garam, dan Lemak

- 13 Maret 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi obesitas. Ahli Gizi Yusra Egayanti menyatakan salah satu cara mencegah obesitas adalah membatasi asupan gula, garam, dan lemak.
Ilustrasi obesitas. Ahli Gizi Yusra Egayanti menyatakan salah satu cara mencegah obesitas adalah membatasi asupan gula, garam, dan lemak. /Pixabay/Joenomias

"Salah satunya dengan membatasi asupan gula, garam, lemak yang dikonsumsi. Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui asupan gula, garam, dan lemak dari pangan olahan kemasan, masyarakat disarankan untuk lebih cermat dalam membaca label kemasan pangan olahan yang dikonsumsi," paparnya.

Baca Juga: Jelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943, Polresta Denpasar Bali Batasi Pengunjung Wisata

Sementara, Yusra, Head of Marketing Nutrifood, Susana, S.T.P., M.Sc., PD.Eng. mengatakan, masyarakat harus selalu memperhatikan empat informasi nilai gizi dalam label kemasan yaitu jumlah sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi (lemak, lemak jenuh, protein, karbohidrat (termasuk gula) dan persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) per sajian.

“Sejalan dengan misi kami ‘Inspiring a Nutritious Life’, Nutrifood secara kontinyu berupaya mengedukasi dan menginspirasi masyarakat selalu mengimplementasikan gaya hidup sehat setiap saat, termasuk di masa pandemi berkolaborasi dengan banyak pihak." katanya.

Yusra menambahkan, pihaknya mengedukasi melalui program edukasi Cermati Konsumsi Gula Garam Lemak dan Baca Label Kemasan yang telah diselenggarakan secara konsisten sejak tahun 2013.

Baca Juga: Lowongan Kerja Google 2021: Video Media Specialist Google Penempatan Jakarta, Simak Syaratnya

"Membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak sesuai anjuran Kementerian Kesehatan berperan penting sebagai pencegahan risiko prediabetes dan diabetes, terutama bagi orang dengan obesitas. Selain itu, perlu didukung juga menjaga pola makan sehat,  rutin berolahraga, istirahat yang cukup dan deteksi dini,” ucapnya.

Sementara itu,  Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, DTM&H, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE, mengatakan, orang yang kelebihan berat badan dan obesitas memiliki risiko prediabetes dan diabetes. Penelitian di beberapa negara ada sekitar 47 persen sampai dengan 90 persen penderita Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) adalah orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.

"Pertanda prediabetes secara laboratoris adalah kadar glukosa darah puasa 100-125 mg/dl dan atau kadar glukosa darah 2 jam post prandial 140-199 mg/dl. Umumnya kelompok berisiko prediabetes adalah orang dengan obesitas/kegemukan, sering abortus, melahirkan bayi dengan berat badan 4 kg atau lebih, porsi makan besar tetapi kurang gerak, serta keluarga memiliki riwayat diabetes," jelasnya.

Baca Juga: Viral Video Diduga Ritual Aliran Sesat, Kapolres Pandeglang Banten: Pelaku Sudah Kami Amankan

Halaman:

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah